RiderTua.com – Sanksi Yamaha adil atau tidak?.. Kalau tidak dipotong 50 poin mungkin Yamaha masih unggul di kategori konstruktor.. Hingga saat ini pihak lawan (terutama Honda yang dari awal keras menentang buka segel) tidak ada yang banding.. Namun kita bicara masalah pembalap Yamaha yang lolos dari hukuman ini. Banyak pihak yang mempertanyakan keputusan untuk memisahkan tanggung jawab pabrikan dari tanggung jawab pembalap. Sanksi atau hukuman bagi tim atau pembalap MotoGP selalu menimbulkan pro kontra.. Masih ingat tekanan ban kurang 0,02 bar yang akhirnya membatalkan (diskualifiaksi) kemenangan Fabio Quartararo di Moto2 Motegi 2018.. Kesalahan yang disengaja atau tidak, dan yang paling penting adalah menguntungkan atau tidak?
Tekanan ban Fabio Quartararo kurang hanya 0,02 bar.. Kemenangannya dibatalkan.. Tanpa harus menyelidiki apakah itu kesalahan murni atau kesalahan yang disengaja untuk mendapatkan cengkeraman (traksi) yang lebih besar. Tekanan ban yang kurang bisa jadi akan membahayakan atau justru menguntungkan (tambahan traksi) dibanding standart, tentunya jika terlalu rendah bisa merusak ban dengan cepat. Karena dengan ban kurang tekanan disinyalir punya cengkraman lebih.. Meski efek lainnya jika kurang pas adalah ban cepat habis..
Nah, dalam kasus Yamaha asumsi ini mungkin ada sedikit kesamaan. Pertama menurut Lin Jarvis ada kesalahan prosedur. Dari pemasok suku cadang lama ke baru.. Memang aturan teknis berfungsi, untuk menyamakan nilai -nilai di trek untuk mencegah pembalap memiliki keuntungan teknis yang tidak terduga. Namun menurut Jarvis secara spek konstruksi klep sama dengan model yang lama… sama semuanya, baik desain dan spesifikasi (tidak ada keuntungan teknis).. Justru merugikan pembalap karena akibtanya justru harus diturunkan RPM nya.. (kurangi putaran mesin: 300 RPM).. Akibat kualitas klep baru yang tidak lebih baik..
Investigasi masalah valve dua pemasok ini sudah dilakukan dan final dengan sanksi poin Jerez (minus 50 poin). Keputusan sudah dinilai oleh juri .. Dan sanksi sudah ditetapkan oleh hakim.
Dan fakta bahwa pihak tim lawan (anggota MSMA) lain tidak ada yang akan mengajukan banding, membuat segalanya semakin jelas bahwa Yamaha memang terbukti tidak membuka segel dan mendapat keuntungan teknis.. Dengan valve baru (yang justru rusak), tidak presisi dan membuat top speed justru turun.
Kini Yamaha yang dituduh melanggar aturan homologasi pada mesin yang digunakan di MotoGP Jerez, Spanyol. Dengan memakai dua jenis valve dari dua pemasok, yang justru tidak lebih baik dan menimbulkan dua kali kerugian.. Yamaha di kejuaraan konstruktor dipotong poinnya sebesar 50 poin. … Jika tidak dikurangi mungkin hingga balapan minggu depan, Yamaha tetap unggul dengan 213 poin.. ( kini 163 poin) sementara Suzuki kini memimpin dengan 188 poin…
This post was last modified on 10 November 2020 08:25
RiderTua.com - Chery telah sukses dalam menjual Omoda E5 di Indonesia sejak diluncurkan bulan Februari lalu. Mobil SUV listrik ini…
RiderTua.com - Pada konferensi pers di Jerez, Jorge Martin menjelaskan bahwa dia masih perlu meningkatkan diri di GP Spanyol. Rider…
RiderTua.com - Toyota cukup sukses dalam menghadirkan Kijang Innova Zenix sejak setahun lalu di Indonesia. Sebab mobil medium MPV ini…
RiderTua.com - Mini memang dikenal dengan sejumlah produknya yang memiliki kualitas tinggi. Termasuk mobil listrik pertamanya yang dirilis beberapa tahun…
RiderTua.com - Mitsubishi memiliki beberapa mobil SUV yang dijualnya di pasar global. Salah satunya ASX, yang sebenarnya merupakan versi Eropa…
RiderTua.com - Ketika berbicara tentang sirkuit Jerez, Fabio Quartararo teringat kembali kesuksesannya di masa lalu. Dalam 4 tahun terakhir, rider…
Leave a Comment