RiderTua.com – Sejak pertama kali diluncurkan, target konsumen untuk Fortuner Facelift sudah ditetapkan oleh Toyota. Mungkin banyak yang menduga kalau konsumen mobil SUV ladder frame ini adalah konsumen kelas atas, kalau melihat dari harganya. Target konsumen Fortuner Facelift disebut mengarah ke segmen fleet. Kenapa begitu?
Target Konsumen Fortuner Facelift Mengarah ke Fleet
Dari delapan varian yang disediakan, Fortuner tipe tertinggi, yaitu 4×4 2.4 SRZ A/T Diesel dibanderol hingga mencapai Rp 704,5 juta. Tentu harga ini sudah jauh lebih mahal dari sebelumnya yang hanya berada di kisaran Rp 650 jutaan. Tentu saja dengan segala ubahan dan fitur yang diberikan, harga ini masih cukup wajar bagi sebagian orang.
Dengan harga yang kini melebihi Rp 700 juta, banyak yang bertanya-tanya bagaimana target konsumen Fortuner Facelift. Menjawab pertanyaan tersebut, Toyota Astra Motor (TAM) menyebut harga ini memang diperuntukkan untuk versi 4×4. Sedangkan versi 4×2 masih tetap disediakan dengan harga lebih murah.
Konsumen Fleet
Jadi untuk siapa Fortuner Facelift versi 4×4? TAM menjelaskan kalau konsumen fleet lebih mengincar mobil SUV jenis ini. Selain itu, mobil 4×4 sangat diandalkan bagi konsumen yang tinggal di jalan yang tak rata, terlebih daerah dekat pertambangan. Sehingga mereka membutuhkan kendaraan ‘off-road’ yang sanggup melahap segala medan.
Karena itulah, TAM mengaku kalau mereka tak mengejar target penjualan untuk Fortuner 4×4, tak seperti mobil Toyota lainnya. Pengecualian tentu saja diberikan pada Fortuner 4×2 dengan harga lebih murah, dengan kisaran mencapai Rp 600 jutaan. Walau begitu, TAM tak menjelaskan secara rinci target penjualan untuk Fortuner versi 4×2.
Kalau nggak mau Fortuner yang mahal, toh masih ada tipe yang masih cukup terjangkau dengan harga Rp 505 jutaan, walau itu tipe terendahnya. Terlepas dari itu, Fortuner tetap jadi andalan TAM di masa seperti sekarang ini, termasuk Innova yang juga baru mendapat facelift.
