RiderTua.com – Industri otomotif Indonesia sudah nampak pulih pada akhir kuartal kedua tahun ini. Tentu itu sudah menjadi kabar baik bagi produsen mobil di Tanah Air, terlebih bagi mereka yang penjualannya anjlok sebelumnya. Bahkan ditengah situasi sekarang, industri otomotif Indonesia masih bisa pulih walau hanya sedikit. Tapi itu sudah cukup bagus bagi semua produsen.
Baca juga: Penjualan Mobil Bulan Juli 2020 Sudah Membaik
Situasi Industri Otomotif Indonesia Bisa Pulih
Tiga bulan di awal tahun 2020 masih bisa menunjukkan aktivitas seperti biasa, tapi itu sebelum bulan April. Di bulan itulah dimana produsen otomotif mulai menderita karena penurunan penjualan. Semua itu disebabkan oleh penutupan sementara pabrik serta produksinya, dan itu sudah berdampak besar pada penjualan.
Terakhir penurunan terjadi di bulan Mei, dan itu sudah lebih parah dari bulan sebelumnya. Banyak yang mencari cara agar mereka bisa tetap berjualan, namun berbagai cara belum terlalu efektif menaikkan penjualannya. Tapi sejak bulan Juni, sudah terlihat adanya peningkatan meski tak terlalu signifikan.

Hasil Bisa Maksimal
Di bulan Juni saja terlihat ada peningkatan hingga 74 persen, dan sebulan setelahnya naik dua kali lipat menjadi 25.284 unit mobil. Terlebih kinerja ekspor masih tetap optimal, mengingat produsen mobil masih mengandalkan cara ini untuk bertahan. Trennya juga masih positif walau diterpa berbagai masalah dari luar maupun dalam.
Dengan kondisi sekarang, Gaikindo masih belum yakin apakah mereka mau mengoreksi target penjualan di tahun ini. Karena semua aktivitas di industri otomotif nyaris terhenti sama sekali, dan itu berpengaruh besar pada penjualan mobil. Mungkin targetnya masih sama, meski takkan sampai sejuta unit pun Gaikindo masih puas dengan hasilnya.
Produsen mobil masih bisa berjualan mobil secara daring alias online, dan cara ini terbilang sangat efektif. Sebagian ada yang mengadakan pameran otomotif secara online pula, setelah sejumlah besar pameran dibatalkan atau ditunda. Dengan memasuki semester baru di tahun 2020, pabrikan mobil mulai merencanakan sejumlah strategi baru untuk menyesuaikan diri dengan masa ‘transisi’.