RiderTua MotoGP – Assen adalah tempat Valentino Rossi menang untuk terakhir kalinya dua tahun lalu. Kondisi buruk motor Yamaha dan dominasi Marc dan Ducati telah menyebabkan kemarau panjang pembalap Italia. Namun semangat yang tak pernah padam itu membuat Marc Marquez kagum. Marc mengatakan dia tidak bisa bayangkan ( betapa sulit) situasi yang dialami Valentino, tetapi dia mengerti dengan sempurna. Marquez bisa memahaminya karena mentalitasnya telah berubah selama bertahun-tahun. Ketika dia berusia 20, 21 atau 22 tahun dan makin tua, baginya hanya ada menang atau kalah, kalah atau menang. Selesai di tempat kedua adalah kekalahan. Dan, sekarang, dia telah belajar untuk menghargai semua kemenangan. Marquez sadar dia akan mengalami masa sulit seperti Rossi di usia 40 tahun
Dulu memang podium-1 adalah hal mutlak, namun kini Marc menghargai jika akhir pekan menjadi rumit, tempat kedua atau ketiga bisa hampir menjadi sebuah kemenangan..berharga… Sekarang Marc semakin dewasa, target juara dunia setiap tahun sudah pasti, bahkan jika tidak menang, itu bagus.
Marquez Akan Mengalami Masa Sulit Seperti Rossi di Usia 40 Tahun
Marquez juga menyadari apa yang dialami Rossi akan dialami semua orang. Pebalap muda akan menjadi saingan berat dan menggesernya. Marquez juga berharap apa yang dilakukan Rossi di usia 40 tahun bisa juga dia lakukan. Daya saing Rossi di usainya masih sangat tinggi, katanya pada surat kabar Spanyol.
Jika ada generasi pebalap muda baru muncul, secara logis akan merugikan sebagian besar pebalap senior. Valentino sekarang berjuang untuk melihat apakah dia bisa memenangkan satu atau dua balapan setahun lagi. Rossi hampir menang di Malaysia dan Valencia, tetapi dia tahu, dia lebih baik daripada siapa pun (di usianya), bahwa generasi baru semakin mendekat. Menurut Marquez, pebalap muda yang tiba di MotoGP telah beradaptasi dengan cepat dan mereka membuat Rossi semakin sulit. Intinya Marquez merasa dia juga akan mengalami hal serupa di usia 40 nanti…