RiderTua Mobil – Akhir-akhir ini, semakin banyak produsen otomotif yang melakukan kerja sama atau aliansi. Seperti Renault-Nissan-Mitsubishi, Toyota-Suzuki, BMW Daimler, dan lainnya. Inilah mengapa banyak produsen otomotif melakukan kerja sama.
Baca juga: Nissan Kembangkan Mobil Listrik dengan Bantuan dari Microsoft

Inilah Mengapa Banyak Produsen Otomotif Melakukan Kerja Sama
Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa terjadi kerja sama di antara produsen otomotif. Bukankah seharusnya mereka bersaing? Ternyata ada alasan yang jelas dibaliknya.
Professor Peter Wells, Direktur Pusat Penelitian Industri Otomotif di Cardiff Business School, mengatakan bahwa langkah tersebut diambil untuk menekan biaya produksi. Secara rinci, tak hanya menekan biaya produksi mobil, tetapi juga riset dan pengembangan model baru.
Memang biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembangkan satu model saja tidaklah sedikit. Apalagi pengembangannya memakan waktu cukup lama. Itupun belum termasuk pengembangan teknologi mobil.
Untuk itulah, produsen otomotif akan bekerja sama dengan produsen lain. Nantinya biaya produksi dan riset akan dibagi, tergantung berapa banyak yang bergabung dalam aliansi. Bahkan, bisa berkolaborasi menghasilkan mobil dengan wajah serupa alias ‘mobil kembar’.
Meskipun begitu, ada juga resiko dari kerja sama antar produsen otomotif, yaitu kepemilikan mobil bisa turun. Produsen mobil yang bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan teknologi otonom, dikhawatirkan ke depannya perusahaan teknologi tersebut yang akan mengambil alih bisnis perusahaan mobil.