RiderTua Mobil – Ketika dolar AS mengalami kenaikan, maka mata uang di beberapa negara termasuk Indonesia juga ikut terkena dampaknya. Produsen otomotif terpaksa menaikkan harga produknya, seperti salah satunya Mitsubishi menaikkan harga Xpander hingga Rp 3 juta. Sehingga dampaknya juga bisa dirasakan oleh beberapa konsumen. Walau dolar ngamuk Wuling masih santai.
Baca juga: Ketelitian Wuling dalam Melihat Adanya Cacat pada Mobilnya
Harga Tidak Ikut Naik?
Namun hal sebaliknya terjadi pada Wuling. Pendatang baru dari China ini dilaporkan belum menaikkan harga mobilnya, yaitu Confero dan Cortez. Menurut Wuling, mereka memang tidak ikut melakukannya karena transaksi pembelian bahan bakunya menggunakan mata uang China, yuan.
Namanya juga datang dari China, maka Wuling hanya menggunakan mata uang negara asalnya daripada dolar AS yang menjadi pedoman mata uang perdagangan dunia. Pembelian bahan baku untuk produksi tersebut semuanya dari Negeri Tirai Bambu, tak ada yang dibeli dari Amerika Serikat maupun negara pemakai dolar AS. Tapi untuk transaksi lokalnya masih menggunakan rupiah.
Tak hanya Wuling saja, tetapi juga BMW yang mengatakan kalau mereka tidak akan menaikkan harga mobilnya walau dolar AS ‘mengamuk’. Hampir sama dengan Wuling, pedoman transaksi pembelian bahan baku produksi BMW adalah euro bukan dolar AS. Mungkin Sokon juga melakukan hal yang sama seperti Wuling, karena sama-sama berasal dari China.
