Categories: MotoGP

ECU Sudah Seragam, Kenapa Rossi Minta Ahli Elektronik Lagi, Alasan Saja ?


RiderTua MotoGP – Banyak komentar yang secara langsung maupun tidak mengarah pada pernyataan Valentino Rossi yang berulang kali menekankan perlunya Yamaha untuk meningkatkan akselerasi melalui elektronik… Elektronik dan elektronik. Apakah ini hanya alibi dia akibat dia “kalah” oleh para pembalap muda saat ini?. Berikut ini sedikit penjelasan dari orang yang membidangi lingkup teknologi di MotoGP, dia menjabat sebagai Direktur Teknologi MotoGP yaitu Corrado Cecchinelli. ECU sudah seragam, kenapa Rossi minta ahli elektronik lagi

Valentino Rossi Ngotot Yamaha lemah di Elektroniknya

Sejak tes pra musim Valentino Rossi berulang kali meminta Yamaha memperbaiki sisi elektronik M1. Rossi pernah berkata saat tes musim dingin lalu,

  • “Tim Ducati lebih baik dalam hal akselerasi (percepatan), karena mereka lebih terdepan dibandingkan dengan kami soal elektronik. Ketika MotoGP pindah ke single ECU kami memiliki beberapa masalah. Honda dan Ducati memahami sesuatu dimana kami tidak.”
  • “Selama tahun lalu Honda dan Ducati banyak berinvestasi dan banyak orang untuk bekerja di bagian elektronik. Mungkin Yamaha tidak cukup. Jadi kami sedikit terlambat”
  • “Ini memalukan, karena motor kami bagus. Dari apa yang saya pahami, menyelesaikan masalah elektronik ini membutuhkan waktu. namun kita harus menyelesaikan masalah ECU ini. “

Bahkan seri akhir di Jerez Rossi gambarkan kondisi Yamaha M1 saat ini  25% masalah mekanis ( sasis, ban, suspensi, swing arm dll) dan 75% elektronik (ECU). Walau Yamaha sudah membawa part mekanis baru minggu ini dan dites di Jerez. Dan sudah ada perkembangan sedikit dengan akselerasi, Rossi tetap merasa Yamaha masih perlu perbaiki elektroniknya… walah Rossi tetap ngotot dan nekat salahkan Elektronik lagi… !

Perangkat Elektronik Sama untuk semua

Tetapi dalam balapan bukankah perangkat lunak dan perangkat keras ECU adalah sama untuk semua pembalap(Magneti Marelli) ? Apakah benar elektronik yang dikeluhkan Rossi titik lemah Yamaha itu benar?
ECU dan Ban memang sama, namun mesin, sasis, karakter setiap tim beda beda, semua itu diatur oleh ECU jadi reaksinya akan berbeda bahkan tiap pembalap tidak akan sama akibat gaya balap yang berbeda… Rumitnya MotoGP Zaman Now… !

Penjelasan Direktur Teknologi MotoGP Corrado Cecchinelli

Jawabnya adalah pada KALIBRASI……memang cara kerja ECU (melalui perhitungan, strategi dan fungsi) adalah sama untuk semua pembalap, ribuan angka yang memutuskan ‘jika ini terjadi, lakukan itu’ diprogram ke dalam sistem oleh masing-masing tim pabrikan, sesuai dengan masing-masing karakter sepeda motor mereka. Honda pastinya sudah kalibrasi sesuai RC213V, Ducati pasti kalibrasi sesuai Desmosedici dan Yamaha tentunya dengan apa yang dimau motor M1. Angka-angka inilah yang disebut oleh Cecchinelli sebagai kalibrasi.

Seperti dilansir crash.net(10/05/18) Corrado Cecchinelli menjelaskan bahwa keterkaitan elektronik dengan motor sangat  kompleks atau rumit…

  • Yang disebut sebagai strategi kontrol chasis, kontrol traksi, kontrol wheelie secara fungsi adalah sama yaitu memberi tugas menambah dan mengurangi Torsi.
  • Jika motor mencapai limitnya permintaan tambah torsi tentunya tidak akan dipenuhi oleh elektronik.
  • Jika ada indikasi roda depan mengangkat kontrol traksi bekerja dan sistem ECU akan memberikan perintah pengurangan torsi.
  • Untuk akselerasi yang berperan disini adalah hanya kontrol traksi dan kontrol wheelie (kondisi roda depan mengangkat). plus saat start satu lagi komponen yang berpengaruh adalah launch control.
  • Seperti keluhan Rossi akselerasi saat di trek lurus, kontrol traksi dan kontrol wheelie bekerja bersamaan secara paralel. Jika salah satu dari keduanya menemukan alasan untuk mengurangi torsi, ECU akan mengirimkan permintaan pengurangan torsi.
  • Dalam kasus Yamaha M1 bisa jadi kalibrasi kontrol wheelie terlalu ketat. Perintahkan kurangi torsi bahkan sebelum motor alami wheelie( roda depan mengangkat), atau kontrol wheelie bekerja saat kondisi wheelie ini tidak menggangu performa motor.. maka akibatnya motor akan menjadi lemot….. tidak cukup cepat.
  • Jadi intinya elektronik disatu sisi membantu, tapi disisi lain justru membatasi potensi performa.
  • Kesimpulannya jika pembalap Yamaha merasa bahwa karakter sepeda motor mereka bisa lebih cepat dari itu, mereka akan terus meminta teknisi mereka untuk mengatur strategi dengan tepat untuk melepaskan potensi penuh dari sepeda. Dengan solusi elektronik seperti yang diminta Rossi (dan Vinales).

Dah gitu aja daripada bacanya pusing… yang nulis juga mumet.. lain kali disambung lagi…

This post was last modified on 11 Mei 2018 05:05

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Maverick Vinales : Siap Bertarung Memperebutkan Podium di Sprint Race

RiderTua.com - Meski mengalami masalah pada roda depan, Maverick Vinales sangat senang bisa menempati posisi ke-4 terpaut 0,269 detik dari…

11 Mei 2024

GWM akan Merakit Mobil Haval Terlebih Dahulu

RiderTua.com - GWM (Great Wall Motor) telah memastikan akan merakit mobilnya di Indonesia sekitar semester kedua tahun ini. Dari tiga…

11 Mei 2024

Merek Mobil Kini Bukan Menjadi Faktor Larisnya Suatu Mobil

RiderTua.com - Mobil yang dijual di Indonesia semakin banyak jumlahnya, bahkan produsen yang hadir disini juga semakin banyak. Walau demikian,…

11 Mei 2024

Birunya Menggoda! Honda Rilis Warna Baru Dax 125

RiderTua.com - Cub House Honda Thailand baru saja kembali meluncurkan Honda Dax 125, hadir dengan pilihan warna baru yang bikin…

11 Mei 2024

Marc Marquez : Tidak Menyangka Mendapat Kesulitan di Le Mans

RiderTua.com - Pada awal kualifikasi MotoGP pada Jumat sore di Le Mans, Marc Marquez crash meski sudah berusaha sebaik mungkin sehingga…

11 Mei 2024

Honda Hadirkan All New Freed, Kini Bermesin Hybrid!

RiderTua.com - Honda kini hanya memiliki satu mobil MPV yang dijual di Indonesia, yaitu Mobilio. Sebenarnya dulu mereka pernah menjual…

11 Mei 2024