RiderTua.com – Sejak diluncurkan beberapa hari yang lalu, Toyota C-HR mulai dikeluhkan konsumen Indonesia karena harganya yang melampaui saudaranya Rush namun malah mendekati Fortuner. Mungkin ada yang bertanya-tanya mengenai sasaran pasar untuk C-HR. Harga lebih mahal dari Rush biar C-HR anti-mainstream. Weladalah !!
Baca juga: Inilah Awal Mula Munculnya Toyota C-HR

C-HR Punya ‘Segmen’ Sendiri?
Dari awal ada yang meragukan kemampuan C-HR dalam bersaing di pasar SUV. Walaupun memiliki desain yang unik dibanding Rush ataupun Fortuner, C-HR memiliki harga yang jauh di atas saingannya. Seakan-akan C-HR keluar dari ‘zona nyaman’ SUV dan menjadi mobil anti-mainstream. Lalu bagaimana Toyota menentukan target konsumennya?
Kalau dilihat dari harganya, menurut Toyota target konsumen untuk C-HR adalah yang memiliki pendapatan menengah-atas alias eksekutif atau pebisnis muda, serta lebih suka nyetir seorang diri. Namanya generasi ‘jaman now’ lebih suka mobil dengan desain sporty dan modern, dan inilah yang menjadi tumpuan Toyota dalam menentukan target konsumen C-HR.
Mengenai desain, C-HR memiliki bentuk yang bisa dibilang berbeda dari kompetitornya dan ketika pertama kali hadir memang banyak yang tidak menyukai modelnya. Pelan tapi pasti desainnya dapat diterima baik oleh konsumen saat ini. Untungnya C-HR bukan satu-satunya yang mengalami hal ini, sebelumnya pernah terjadi pada Nissan Juke dan Mitsubishi Xpander.
Desain C-HR memang terlihat keren, dan hal itu tidak dipermasalahkan oleh konsumen Indonesia. Malah harga yang paling banyak dikeluhkan, mahal bingit Bro !!