Indonesia adalah salah satu negara yang jadi sasaran empuk pasar mobil mewah dunia. Tingkat perekonomian yang semakin maju melahirkan banyak miliader baru. Dan seiring meningkatnya taraf hidup diringi pula dengan berubahnya gaya hidup. Jadi tak heran jika banyak konglomerat Indonesia yang memiliki mobil mewah. Namun apa jadinya jika pemilik mobil mewah banyak nunggak pajak, citra mobil mewah terpuruk?
Baca juga: Ternyata ‘Nagih’ Pajak Kendaraan dari Rumah ke Rumah Hanya Untuk Kendaraan Tertentu
Mendapat Cibiran dari Masyarakat
Banyaknya pemberitaan tentang maraknya pemilik mobil mewah yang nunggak pajak membuat sebagian masyarakat mencibirnya. Hal ini tentu mendapat tanggapan negatif dari masyarakat. Memang aneh kalau seorang miliader yang punya banyak uang untuk beli mobil, tapi tak mau membayar pajaknya. Gayanya sih boleh tapi gak bayar pajak, apa kata dunia ???
Pajak Mahal
Segala sesuatu yang namanya barang mewah apapun itu ya pasti punya nilai pajak yang tinggi pula. Jadi tak heran jika pajak mobil mewah ya pasti mahal. Pajak setahun mobil ini bisa untuk beli mobil baru lo !
Sebenarnya jika seseorang memutuskan untuk membeli sebuah mobil mewah ya secara otomatis harus memikirkan pula bayar pajaknya. Jangan hanya bisa beli tapi gak mau bayar pajak. Lha ini negorone Mbahmu ?
Tidak Merusak Citra Mobil mewah
Lantas apakah hal ini akan memperburuk citra mobil mewah di mata masyarakat? Mungkin tidak. Pemerintah sudah lama mencanangkan program wajib bayar pajak kepada masyarakat luas. Baik itu konsumen menengah ataupun kelas atas, semua harus bayar pajak.
Namun para pemilik mobil mewah tersebutlah yang sepantasnya disalahkan. Ini masalah pada personal gak ada kaitan sama brand atau citra mobil mewah itu sendiri. Toh, pemilik mobil mewah yang taat pajak juga banyak.
Untuk menyelesaikan masalah ini, pihak pemerintah akan menjemput bola yaitu dengan cara mendatangi langsung rumah para penunggak pajak ini. Jika sang pemilik masih enggan melakukan pembayaran maka jangan salah jika mobil mewah kesayangan bakal disita oleh petugas.