Kemajuan sektor industri otomotif di Indonesia mulai beranjak naik secara signifikan dan tentu saja menggembirakan bagi semua kalangan. Bergairahnya kembali industri otomotif Indonesia secara tak langsung memang terpengaruh dari ‘gulung tikar’nya industri otomotif Australia.
Kesempatan emas yang besar ini, ini pun juga dimanfaatkan oleh Kemenperin RI untuk berupaya mengembangkan industri potensial dalam jangka menengah dan jangka panjang pada sektor alat transportasi dengan bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Guna memetakan alur rantai pasokan industri otomotif dalam negeri, Kemenperin pun mengadakan survey ke beberapa sentra industri kecil dan menengah (IKM) khusus komponen otomotif di Tegal dan Batu Ceper Jawa Tengah. Diharapkan puluhan pabrik otomotif yang ada di Indonesia, bisa memakai produk komponen buatan Indonesia meskipun hanya berapa persennya saja.
Memang pasokan komponen untuk sektor industri otomotif Indonesia tak bisa 100 persen digunakan mengingat standarisasi pada sektor ini tinggi sekali. Otomatis Indonesia masih memerlukan investor dari luar negeri dalam hal ini Nagoya Jepang. Nagoya adalah pusatnya industri manufaktur besar di Jepang.
Jepang adalah mitra strategis Indonesia dalam bidang otomotif. Total investasi Jepang di Indonesia mencapai 17 miliar dollar AS atau Rp 229 triliun. Sebuah angka yang fantastis bukan ?
