Tak hanya Nissan yang pabriknya digerebek pemerintah Jepang karena tak melakukan proses sertifikasi, produsen mobil mewah BMW mengalami hal yang serupa. Pabriknya di Munich, Jerman, ‘digerebek’ oleh pekerja Uni Eropa untuk melakukan suatu penyelidikan yang berhubungan dengan kasus kartel.
Inspeksi ini terkait dengan kasus kartel yang melibatkan lima produsen asal Jerman, yaitu BMW, Volkswagen, Porsche, Daimler dan Audi, seperti yang dilaporkan oleh media Der Spiegel. Kelima perusahaan tersebut dituduh bekerjasama mendikte harga, pemasok komponen, teknik dan sistem filter diesel mulai awal tahun 1990-an, yang kemudian menjadi awal dari kasus dieselgate.
Setelah mendapat laporan tersebut, badan pengawas persaingan usaha di Jerman melakukan inspeksi kelima perusahaan yang disebut, termasuk BMW.
Meskipun digerebek, BMW mengatakan bahwa pihaknya juga ikut membantu pegawai Uni Eropa tersebut. Bahkan BMW membantah pihaknya terlibat dalam kasus kartel tersebut dan berpendapat bahwa kartel tidak ada. Juga meyakinkan bahwa semua produknya, baik BMW, MINI dan Rolls-Royce tak dilengkapi dengan ‘perangkat penipu’.
mendikte pemasok komponen, teknik dan sistem filter diesel mulai awal tahun 1990-an, menurutku ini sah-sah saja sebagai langka penekanan cost production, semakin banyak kompenen dan fitur yang dibuat (masspro) dan digunakan berbagai merek akan menekan cost production, karena bisa mengurangi biaya penelitian dan pengembangan