
Ternyata di luar negeri pengendara motor juga pusing dengan konsumsi BBM motornya yang boros bahkan jika dibandingkan mobil sekalipun, kalau di Indonesia pasti pemilik motor sport sudah ‘habis’ di bully …. bisa beli motor mahal nan premium kok masih mikir irit, dan ternyata di luar negeri sono pemilik motor sport juga berfikiran seperti itu dan justru mereka membahasnya secara teknikal… bukan saling olok… lah kenapa kalau bisa irit dan kenceng tetap saja bilang mau irit ya pakai sepeda kayuh aja 😀
Disini bukan membandingkan mobil dengan motor seperempat liter atau bahkan bebek sesuai dengan judulnya adalah motor sport besar karena yang komplain adalah pemilik motorsport 1000cc alias superbike… tuh kan bisa beli superbike masih teriak bensin boros 😀
Berikut penjelasan teknisnya.
- Pumping loss, adalah kondisi saat perubahan dari penurunan tenaga mesin, saat menutup gas(throttle), saluran masuk akan bertugas sebagai vacuum dan menggunakan sebagian power untuk fungsi hisap ini dan power itu bukan untuk menggerakkan motor itu sendiri, karena itulah maka motor jadi boros pada kondisi kecepatan seperti itu, istilahnya mesin ngos-ngosan karena tugas beratnya sebagai vacuum dari kondisi throttle mengecil…. semakin besar kubikasi(cc) mesin semakin besar efeknya.
- Gesekan mekanis pada mesin, semakin besar sebuah mesin, semakin besar permukaan bearingnya dan bahan bakar nya juga ekstra
- Rpm yang berlebihan pada motor sport adalah karena RPM nya yang cenderung tinggi dimana motor harian mesin berputar pada 2.200 rpm, mesin sportbike pada 8.000 rpm untuk bisa penuhi “hasratnya”.
- Hambatan aerodinamis yang tinggi pada motorsport … Koefisien drag atau yang disebut (Cd) pada mobil sedan pada angka 0,3 sedangkan motorsport justru diangka 0,6, mirip mobil Van ( Daihatsu Grand Max)

Woww…… Kok bisa gitu!