
Sepeda motor, masyarakat jaman sekarang sudah menganggapnya sebagai salah satu kebutuhan pokok yang harus ada layaknya sandang, pangan dan papan. Ada banyak alasan kenapa motor terlalu dibutuhkan orang. Tak bisa beli tunai, kredit bertahun-tahun pun dijabanin.
Menurut Presdir FIF Margono Tanuwijaya, dari awal tahun 2017 penjualan motor yang dibiayai FIF menunjukkan angka penurunan yang sudah mulai terasa di bulan-bulan terakhir tahun 2016. Namun kondisi membaik saat masuk di kuartal kedua.
Apa yang dirasakan pihak FIF selaku leasing/pembiayaan ini memang segaris lurus dengan angka penjualan yang dirilis AISI yang memang menunjukkan penurunan yaitu 5,75 juta unit turun dibanding tahun lalu yang mencapai 5,9 juta unit per bulan Agustus.
Wilayah pulau Jawalah yang mengalami penurunan penjualan, motor matik dan motor bebek masih menjadi yang paling diminati konsumen untuk motor sport ada namun tidak banyak, bocoran dari diler sih mereka yang beli motor sport kebanyakan belinya cash.
Namun berita baik malah datang dari wilayah luar pulau Jawa yang mengalami kenaikan. Kondisi ini dikarenakan sektor perkebunan dan pertambangan yang membaik. Komoditi kelapa sawit dan karet sebagai penopang hidup masyarakat luar pulau Jawa mengalami kemajuan.
Namun untuk pra-planning cycle-nya masih belum dapat dipastikan, sejauh ini memang masih baik. Semoga tren positif akan masih dirasakan hingga penghujung tahun 2017.
FIF telah menyalurkan pembiayaan hingga mencapai 23,14 triliun rupiah hingga bulan Agustus kemarin. Angka tersebut meliputi motor baru sebesar 64 persen, motor bekas 24 persen, dan pembiayaan multiguna sebesar 12 persen.