Seri Aragon yang direncakan menjadi kembalinya Valentino Rossi gagal dan digantikan rider Superbike World Championship Michael van der Mark , dia harus beristirahat total selama penyembuhan dan melakukan fisioterapi demi mempercepat masa perbaikan luka patah kaki akibat kecelakaan yang dialaminya, selama rehat Valentino sempat berbicara panjang lebar bagaimana kejadiannya sehingga insiden itu bisa mematahkan tulang kakinya. Valentino Rossi (38 tahun) merencanakan kembali turun trek pada GP Jepang tanggal 15 Oktober.
“Saya berkendara dengan teman-teman di dekat Urbino dengan motor Enduro-ku, saya sudah melakukan hal itu dengan ayahku saat aku berusia 18 tahun. Sayangnya, saya mengenai batu saat jalanan menurun dengan kecepatan rendah dan saya kehilangan kontrol. Saya berusaha agar tidak jatuh dan meletakkan kaki saya di tanah, tapi seluruh berat sepedaku bergeser ke kaki saya, jadi patah ” kata Rossi menggambarkan kronologi kecelakaannya pada motogp.com.
Dengan tidak ikut balapan di Misano Valentino Rossi kini tertinggal 42 poin dari Marc Marquez, belum lagi nanti harus absen bisa minus 25 lagi dan juara dunia semakin menjauh, “Kakiku memang sakit tapi secara keseluruhan saya merasa baik. Mental jauh lebih buruk bagi saya, karena sangat mengerikan membuang poin penting dalam kejuaraan secara keseluruhan dan tidak membalap di depan penggemar saya di Misano.”
Kecelakaan yang dialami Valentino Rossi kembali menjadi perdebatan dan menimbulkan pertanyaan seberapa besar risiko pembalap MotoGP dan apakah diperbolehkan naik motor saat latihan “Kita sering membicarakan masalah ini. Kami adalah pengendara motor dan cara terbaik untuk berolahraga adalah mengendarai sepeda motor. Sayangnya, ini juga sangat berbahaya. Kita tidak selalu harus mengendarai sepeda motor, tapi penting untuk melakukan itu. Sebuah cedera latihan yang saya derita untuk kedua kalinya tahun ini, pertama sebelum GP Mugello. Kita perlu memikirkan bagaimana kita bisa berlatih secara berbeda.” Kata Valentino memikirkan hal itu.