Setelah terjadi kesepakatan antara pabrikan motor Triumph dengan penyelenggara MotoGP dimana pabrikan yang berpusat di Hinckley, Inggris akan supply mesin untuk kelas Moto2 menggantikan Honda CBR600 dengan mesin tiga silindernya dan diuji coba di Motorland Aragon,Triumph akan berusaha semaksimal mungkin agar mampu melanjutkkan Honda melayani balapan di kelas-2 di MotoGP ini dan akan mulai dipakai pada musim balap 2019. Saat ini program pengembangan sudah mulai dilakukan dengan sesi uji coba di Motorland Aragon oleh tes rider Julian Simon dan infonya telah berhasil mengumpulkan data dan informasi rinci untuk mengevaluasi daya tahan dan kinerja mesin lebih lanjut.
Hasil dari tes pertama yang dilakukan berjalan dengan bagus program pengembangan berjalan dengan positif dan tenggat waktu ditetapkan untuk pengiriman motor balap Moto2 pertama yang dijadwalkan pada Juni 2018 sepertinya akan tepat waktu seperti dilansir media mundomotero.com(08/09/17).
Mengenai kehandalan mesin Triumph ini seperti power, torsi dan ketahanan, serta semua harapan yang diajukan dalam fase proses ini telah terlampaui dan dengan hasil yang sangat baik serta telah diperoleh selama sesi latihan, dengan mesin prototipe yang di tandai dengan lap time yang konsisten dan kompetitif.
Mesin yang akan diturunkan adalah sesuai dengan kesepakatan tiga tahun yang lalu dengan Dorna, penyelenggara MotoGP, dimana Triumph akan memberikan versi khusus untuk mesin kompetisi dengan mesin tiga silinder 765cc yang dipakai pada varian Street Triple 2017.
Mesin yang dipakai ini adalah merupakan pengembangan yang signifikan dari Daytona 675R, pemenang Isle of Man TT Supersport, Daytona 200 dan British Supersport Championship 2014 dan 2015.
Sebagai informasi saja versi standart yang dijual dipasaran dari Street Triple 765cc ini mampu menyemburkan tenaga maksimal 123 hp pada 11.700 rpm dan torsi 77 Nm pada putaran 10.800 rpm. Sedangkan untuk mesin Moto2 Triumph 765cc diracik dengan spesifikasi kompetisi dimana sudah dikembangkan sedemikian rupa seperti mengoptimalkan aliran bahan bakar dan memungkinkannya untuk meningkatkan putaran mesin dibandingkan motor standar, meningkatkan performa mesin secara keseluruhan. Perubahan khusus lainnya juga dilakukan untuk menyesuaikannya dengan penggunaannya dalam kompetisi.