Masih ingat kan betapa ngedrop dan terpuruknya Yamaha di paruh kedua musim ini, begitu mudahnya Ducati bahkan Honda pecundangi di race terakhir Austria dan tak berdaya hadapi laju Desmo dan RC213V, ada apa dengan Yamaha M1 yang digdaya di awal musim dan terkulai di paruh kedua bahkan oleh tim satelitnya sendiri sungguh sebuah tamparan keras buat tim yang bermarkas di IWATA Jepang ini.
Bahkan sempat dibumbui dengan adu argumen kedua pembalap mereka Maverick Vinales dan Valentino Rossi tentang penyebab dan solusi yang harus segera di terapkan terhadap tunggangan mereka.
Ditengah kegalauan tim sepertinya mereka harus mendengarkan dengan seksama apa yang dikata oleh sang senior mereka Valentino Rossi dengan meracik sebuah solusi baik secara mekanis atau elektronik untuk meng-eliminir kesenjangan itu, caranya dengan memberikan kepercayaan penuh kepada pabrikan di Jepang alias minta bantuan markas pertama memang banyak awam yang mencibir the Doctor kok minta bantuan ya iya ini adalah masalah mendasar yang bagi pembalap sejago apapun dia pasti gak bisa menciptakan mesin atau perangkat elektronik ( tuh dengerin). OK singkat kata ramuan rahasia itu dibawa ke tes Misano kemudian hasilnya diterapkan di seri Inggris dann.. berikut hasilnya.
Justru yang mendapat hasil positif adalah Maverick Vinales dimana dia kembali kompetitif dan bisa berada di podium lagi dan menurut pengakuannya sendiri seperti dilansir motorcyclenews.com(28/08/17) bahwa semua berkat bantuan elektronik Yamaha Movistarnya yang sudah di tes secara pribadi pekan lalu di Misano.
Yamaha secara keseluruhan kembali bisa bertarung dengan lawan dan berada di grup depan di Inggris dan ini membuktikan hasil yang cukup signifikan dalam penentuan kejuaraan tahun ini, seperti dituturkan Maverick Vinales, “Itu sulit, tapi saya pikir kami berhasil jalani balapan dengan sangat baik, terutama dengan perangkat elektronik, kami benar-benar kuat di semua area. Saya pikir kami melakukan pekerjaan dengan baik. Akhir pekan ini kami kembali kuat, merasa kuat lagi dan itulah titik positif, terutama pada bagian terakhir dari balapan, di mana kita tidak benar-benar kuat sebelumnya.”
Yamaha kembali tercepat di bagian akhir dari balapan tidak seperti sebelumnya bahkan bisa jadi lebih kuat dan itu akan dilakukan di balapan berikutnya. Strategi Vinales adalah dengan menghemat ban dan menjaga kecepatan dan konsentrasi sampai akhir, dan akhirnya Maverick berhasil dengan strategi itu namun sejatinya itu juga tidak akan mempan buat jabanin Ducati dengan nafas yang sekali tiup bisa melejit ( top speed) tak akan mampu head-to-head jika tidak menjaga jarak di depan.
Yamaha perlu sedikit lagi poles kekuatan di lap akhir untuk hadapi kecepatan Ducati seperti yang ditunjukkan Valentino Rossi kemarin di Silverstone jika pace yang didapat Yamaha terjaga hingga 4 lap akhir stabil dan tidak drop akibat performa ban menurut setelah digeber habis, maka Ducati yang terkuat pun tidak akan mampu tandingin lap time Yamaha ke depan.. tapi bagaimana ya jika yang kasih masukan Rossi tapi yang dapat untungnya rekan setimnya sendiri?
Akibat Masukan Jorge Lorenzo Ducati bisa meraih 4 kemenangan