Home Otomotif Canggih broo… Mobil Kemudi Otomatis Bisa Lebih “Manusiawi” dan Punya “Hati” ?

    Canggih broo… Mobil Kemudi Otomatis Bisa Lebih “Manusiawi” dan Punya “Hati” ?

    Namanya juga robot pastinya dia tidak akan punya “hati” dan naluri sebagaimana manusia dalam mengambil keputusan jika robot itu digunakan sebagai “otak” dari sebuah perangkat atau kendaraan, namun dengan adanya perkembangan teknologi semua bisa direkayasa mendekati ‘rasa’ itu. Demikian pula dengan sistim pengendalian mobil otomatis dimana sebelumnya ada pertanyaan sistem otomatis itu dalam membuat keputusan tentang “hidup atau mati”. Dan pilihan itu adalah apakah kemudi otomatis akan melindungi pemiliknya dengan segala cara, atau haruskah mereka mengorbankan pemiliknya demi menyelamatkan sekelompok orang yang lebih besar di jalan?
    Nah hal itu yang berusaha dijawab oleh tim peneliti di Jerman yang mana mengatakan bahwa moralitas akan segera berperan dalam sistim mobil kemudi otomatis dan mampu mengambil keputusan.
    Secara pengetahuan umum yang kita ketahui bahwa moralitas manusia pastinya harus dilakukan secara tepat sesuai fungsinya dan sangat tidak mudah jika digabungkan ke dalam algoritma sistim pengendalian mobil otomatis. Dan ini berusaha diteliti oleh tim dari Universitas Osnabrück di Jerman.
    Bagaimana cara kerja penelitian itu adalah dengan cara dalam ‘virtual reality’, peserta studi diminta untuk mengemudikan mobil melalui jalan-jalan di pinggiran kota pada malam hari dan berkabut. Dalam perjalanan virtual itu, mereka diberi pilihan untuk menabrak benda-benda mati, binatang atau manusia dalam sebuah kecelakaan yang tak terelakkan. Keputusan selanjutnya dimodelkan dan diubah menjadi sebuah aturan, menciptakan model dari nilai kehidupan bagi setiap manusia, hewan dan benda mati yang mungkin terlibat dalam sebuah kecelakaan.

    honda self driving car

    Seperti yang diungkapkan oleh  Profesor Peter König yang semua ini menjadi dilema juga,  “Sekarang setelah kita mengetahui bagaimana menerapkan keputusan etis manusia ke dalam mesin, kita sebagai masyarakat masih ditinggalkan oleh dilema ganda, Pertama, kita harus memutuskan apakah nilai moral harus disertakan dalam pedoman perilaku mesin, dan kedua, jika memang begitu, haruskah mesin bekerja seperti manusia?”
    Kementerian Federal Jerman bagian Transportasi dan Infrastruktur baru-baru ini mendefinisikan 20 prinsip etika untuk sistim pengendalian mobil otomatis’, namun berdasarkan asumsi bahwa moralitas manusia tidak dapat dimodelkan. Mereka juga membuat beberapa penegasan tentang bagaimana mobil harus bertindak, dan yang menarik kasusnya adalah bagaimana perlakukan jika anak yang berlari ke jalan akan kurang memenuhi syarat untuk diselamatkan daripada orang dewasa yang berdiri di jalan setapak sedang menonton, karena anak tersebut menciptakan risikonya sendiri. Meskipun terdengar logis, namun hal itu masih belum tentu sama dengan bagaimana manusia menanggapi situasi yang sama dan mengambil keputusannya.
    Walau para peneliti di Universitas Osnabrück belum bisa menawarkan jawaban pasti tentang hal diatas, namun mereka menunjukkan bahwa pengambilan keputusan oelh robot atau mesin akan diambil dengan mempertimbangkan etika dan lebih banyak tanggung jawab di lingkungan yang perlu memutuskan antara hidup atau mati dalam penerapan robot atau mesin itu, seperti kita ketahui robot juga banyak digunakan di rumah sakit.

    2 KOMENTAR

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini