Yamaha Movistar kini memimpin puncak gelar konstruktor dengan 243 poin unggul atas Repsol Honda yang mengumpulkan 232 poin musim ini, hal itu adalah karena Yamaha memiliki dua rider terkuat saat ini yaitu Maverick Vinales dan Valentino Rossi tidak ada yang meragukan kemampuan mereka hingga paruh pertama musim ini berlalu.
Awal musim ini terlihat Maverick Vinales sangat mendominasi baik dalam sesi tes, latihan bebas maupun dua seri pertama, namun berikutnya apa yang terjadi di Austin dia jatuh dan kemudian dua Yamaha kompak bermasalah di sirkuit Jerez dan Barcelona, pembalap asal Spanyol berusia 22 tahun ini memang belum memiliki pengalaman dengan Yamaha M1, meskipun catatanyua bagus namun beluim teruji dengan 1001 kondisi yang berubah-ubah, dan itu adalah fakta, walau tidak dipungkiri seiring waktu dia akan menjadi pembalap bagus ke depan.
Adalah pengamat kawakan MotoGP, Paolo Beltramo menganalisa situasi Yamaha saat ini bahwa kondisi Yamaha memang sedikit konsisten diakibatkan masalah pada motornya, masalah ban yang rumit dan Valentino Rossi yang menuntut sasis diperbaharui, dimana setelah memakai sasis baru dan diterapkan di sirkuit hasilnya bagus dan menurut Valentino Rossi tindakan yang dilakukan timnya untuk mengganti sasis awal musim ini adalah tindakan yang benar, namun justru sebaliknya Maverick Vinales merasa lebih baik dengan sasis yang lama, tapi sepertinya dia masih mau beradaptasi karena ada potensi besar dengan yang baru saat dibawa ke Assen dan itu lah yang menyelamatkan tim Yamaha di Sachsenring.
Seperti yang diungkapkan Paolo Beltramo dalam analisisnya kepada Sky Sport (14/06/2017) , “Mungkin kesalahan Yamaha adalah tidak segera mendengarkan Rossi, mungkin karena melihat hasil bagus dan performa serta mudah dikendarainya motor M1 2016, Faktanya berikutnya Valentino Rossi tetap lebih percaya diri dan yakin (dengan sasis paling baru), dan dimana akhirnya Maverick Vinales mau mengikuti dan beradaptasi dengan pembalap yang paling berpengalaman.”
Ternyata memang hasil awal Vinales musim ini telah menyembunyikan masalah M1, lalu kembali muncul (di Spanyol) dan meyakinkan markas Iwata untuk campur tangan memberikan solusi dengan mengirimkan part sesuai masukan dari Valentino Rossi dan sekarang tim Movistar mungkin bisa melihat ke depan dengan lebih percaya diri di balapan mendatang, “Dengan empat kemenangan, tiga tempat kedua dan tempat ketiga, pembalap resmi Yamaha adalah pembalap yang menjadi semakin kuat dan tampaknya menjadi tim yang harus dikalahkan.”
Menurut Beltramo, persaingan dalam kubu Yamaha antara Vinales dan Rossi memang berisiko, namun memiliki dua pembalap kuat dalam satu tim adalah hebat. Di Honda ada Marc Marquez sebagai pimpinan puncak klasemen dan Dani Pedrosa tertinggal 26 poin, sementara Ducati hanya dengan Andrea Dovizioso sebagai satu-satunya yang memperebutkan gelar juara dunia 2017.
Jadi kesimpulannya menurut pengamat MotoGP Paolo Beltramo, Yamaha telah tertipu dengan performa awal musim yang ternyata menyimpan masalah dan sekarang waktunya untuk mendengarkan masukan dari Valentino Rossi.
