RiderTua.Com— Ada beberapa spekulasi terkait jebolnya mesin M1 Valentino Rossi saat seri Mugello kemarin, memang tampaknya menjadi pusat perhatian publik MotoGP, ketika motor kandidat Juara mengalami masalah, dan terlihat aneh kenapa motor yang “biasanya” tangguh dan motor juara dunia bisa serapuh ini dengan waktu yang bersamaan dengan dua pembalap mereka Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi…???
Ada yang bilang karena slipstreaming yang dilakukan Valentino Rossi secara berulang-ulang dimana dengan berada dibelakang motor lain pasokan udara “murni” akan terhalang dan menyebabkan gangguan fungsi mesin, ini masuk akal walau bukan faktor utama, namun perlu penjelasan yang lebih akurat lagi mengenai hal ini,karena Lorenzo tidak melakukannya … secara teknis..berikutnya mengenai alokasi atau pengaturan penggunaan mesin, tentunya tim yamaha mekanik sudah bisa memperhitungkan kekuatan mesin dan batasnya sampai dimana mesin mampu dipacu dengan “jam balap” yang bisa ditempuh…dan tentunya pula ini juga masuk akal namun kurang begitu dekat menjelaskan…namun dugaan kuat adalah sebagai berikut…
Putaran mesin yang terlalu tinggi melebihi batas akan mengakibatkan kerusakan mesin yang cukup serius, piranti yang mengatur semua ini diatur oleh otak elektronik dimana akan menyesuaikan segala yang berhubungan dengan proses bekerjanya part engine itu seperti fuel cut off, juga yang interrupting ignition system, sehingga dengan putaran mesin yang aman bisa mencegah kerusakan pada komponen-komponen mesin…
Dan Yamaha mengalami kondisi overrevving apa buktinya…??
“Menurut Sumber dari tim Yamaha mengatakan bahwa penyebab yang paling mungkin untuk kegagalan mesin Jorge Lorenzo saat Warm Up dan Valentino Rossi saat Race di lap – 9 , adalah gerakan ban belakang mengangkat(gerak mengombak) pada trek lurus utama sirkuit Italia…dimana pada saat itu, ban belakang – berputar di sekitar 380 km/jam di udara – kehilangan grip, dimana hal ini menyebabkan peningkatan revs per menit dari mesin/rpm mesin tinggi … sedangkan top speed yang dicatatkan motor Yamaha adalah 341 km/jam saja…”
Ban belakang berputar sangat tinggi dari batas aman akan berkontribusi besar terhadap kerusakan mesin, kenapa hal ini bisa terjadi ? Kenapa hal ini tidak terjadi musim lalu dan sebelum-sebelumnya di Mugello…?
“Hal ini disinyalir adalah karena perangkat elektronik baru tahun ini yang kurang canggih dan kurang presisi dalam mengantisipasi masalah ini sehingga berakibat dalam pengaturan pengapian saat terjadi overrevving seperti proses ignition cut-off “
Namun secara resmi Yamaha belum mengumumkan penyebab kejadian ini… sebelum diadakan pengkajian menyeluruh di Markas Iwata Jepang…
efek winglet?
https://twitter.com/tonygoldsmithgp/status/734411821860392960
wah…benar juga ya… ban depan full grip..yang belakang melayang.. sip..analisanya ..
Tapi pabrikan lainnya aman.. software sama kan?
Luwih gampang nganggo istilah blog sebelah aja, sudah ketetapanNYA, penak tho…….
wah ternyata ban belakangnya melayang to
https://orongorong.com/2016/05/25/yamaha-aerox-125-lc-tidak-pakai-teknology-bluecore-ini-alasanya/
semakin jauh Rosi ya,mbah,
terus piye mbah?
Ya bgitulah nasib elektronik baru…rancang bangun mesin yamaha maupun honda bukan di buat berdasarkan piranti elektronik baru dan winglet…mreka pengembangan mesin dari 2015 yg untuk tim pabrikan blm se komplit sekarang data pake paket elektronik yg baru…blm lagi penyesuaian ban ring 17, dan winglet…itu juga seharusnya masuk satu paket…kemaren Honda koar2 soal amandemen aturan pembekuan mesin di kira tim mewek yg bisanya cuma ubah regulasi…kebetulan sekarang yg kena kubu Yamaha…dan yamaha mungkin ga brani koar2 soal regulasi…karena powernya ga sekuat honda di motoGp…ini sama aja honda dan yamaha downgrade prototipe, suzuki dan ducati upgrade prototipe…ya emang bgitu regulasinya….nikmatin aja lah 🙂