Kredit Sepeda Motor Sebabkan Kemiskinan Di Indonesia…???

RiderTua.Com— Sebuah tulisan menarik dari seorang yang sedang melakukan riset tentang literasi keuangan dan kemiskinan, mahasiswa PhD University of Manchester jurusan Development Policy and Management bernama Media Wahyudi Askar dimana dalam tulisannya walau sudah disebutkan masih prematur namun menurut dia patut dijadikan perenungan akan dampak dari Kredit motor, berikut ringkasan dari tulisan dia…

• Sepeda motor merupakan pilihan terbaik di era modern yang membutuhkan mobilitas tinggi
• Perusahaan kredit sepeda motor menyambut kondisi ini dan dijadikan peluang dan dengan segala cara mempermudah dalam mendapatkan  motor …
• Masyarakat  menengah ke bawah, adalah konsumen bagus bagi kredit sepeda motor.
• Penelitian dari lembaga riset Financial Inclusion Insights = ada hubungan yang signifikan antara kepemilikan sepeda motor dan tingkat penghasilan masyarakat Indonesia.
• Masyarakat ‘miskin’ cenderung memiliki jumlah sepeda motor yang lebih banyak dibandingkan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas.
• Masyarakat ‘miskin’ tergiur DP rendah. Namun sebenarnya telah masuk dalam perangkap hutang dalam jangka waktu yang cukup panjang.
• Dengan uang muka (DP)  Rp500 ribu, dalam waktu  4 tahun sepeda motor menjadi Rp5-6 juta lebih mahal dari harga CASH ( bunga 25 %. )
• Masyarakat ‘miskin’ yang kurang pengetahuan finansial, menjadi sasaran empuk para sales sepeda motor.
• Masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah  kredit motor bukan atas dasar  pertimbangan eksistensi, pamer harta dan harga diri.
• Kredit Motor menyebabkan dampak ekonomi yang sangat signifikan bagi keuangan keluarga.
• Masyarakat miskin tidak bisa mengivestasikan kelebihan penghasilannya untuk aktifitas ekonomi yang lebih bermanfaat (pendidikan , bisnis, asuransi hari tua.)
• Mereka akhirnya terjebak dalam putaran hutang yang terus membelenggu mereka untuk keluar dari jerat kemiskinan.

Kisah menarik (Sampling)

Ada sebuah keluarga dengan dua anak dimana memiliki Sepeda motor yang dipakai  sehari-hari  oleh dua orang anaknya untuk pergi ke sekolah. Si Bapak berujar , motor itu   didapatkan secara kredit dan harus berjuang untuk melunasi kredit motor tersebut selama 4 tahun . Alasan kredit motor , dia tidak ingin anaknya terlihat berbeda dibandingkan kawan-kawan seumurannya yang memiliki sepeda motor.

Dari ringkasan cerita diatas apakah benar Kredit motor bisa menyebabkan kemiskinan…? tentunya faktor “Indonesiah” juga berpengaruh didalamnya…

• Jika sarana transportasi memadai apakah rakyat kecil itu masih juga kredit..?
• Jika ongkos kendaraan umum jauh lebih murah atau bahkan Gratis…masihkah rakyat kecil beli motor…?
• Jika rakyat makmur (pengangguran, gaji layak) apakah akan beli secara kredit… ?
• Jika tingkat pendidikan dan pengetahuan mapan pasti akan “ngeh” dengan istilah ekonomi..wong sekolah saja mahal… tentunya dampak tahun silam…
• Dan lainnya..monggo ditambahi…. sebagai pengamat otomotif anda pasti lebih pintar…

Diringkas dari tulisan : Bro Media Wahyudi Askar (mahasiswa PhD University of Manchester jurusan Development Policy and Management)