RiderTua.com – Sebagai manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi tak henti-hentinya memuji Marc Marquez setelah meraih gelar dunia musim ini. Menurutnya, bukan hanya hasil yang ditorehkan di lintasan saja, tapi caranya mendominasi balapan dan memenangkan gelar sangat luar biasa, mengingat The Baby Alien baru pulih dari cedera parahnya (di Jerez pada 2020 lalu)….
Pada pertengahan musim 2023, Marquez memutuskan untuk mengakhiri kontraknya dengan Honda lebih awal yang sejatinya baru habis pada akhir 2024. Dia memilih meninggalkan gaji gede, bergabung di tim satelit Gresini untuk mendapatkan motor pemenang (Ducati) pada 2024. Dan pada 2025 dia terpilih menjadi pembalap tim pabrikan Ducati, menyingkirkan Jorge Martin meskipun baru saja sukses meraih juara dunia MotoGP 2024 untuk Ducati bersama tim Pramac…
Davide Tardozzi: Marc Marquez Kini Lebih Dewasa dan Semakin Mematikan

Tahun ini Marc menjadi pusat perhatian dengan keceriaannya, tariannya, dan caranya merayaan kemenangan bersama tim. “Saya suka merayakan kemenangan karena seperti yang selalu dikatakan Gigi Dall’Igna, bos kami, kemenangan harus dirayakan. Karena ada saat-saat, dan saya pribadi sudah mengalaminya berkali-kali, bahwa dunia profesional itu berat….
Tidak ada kemenangan, orang lain justru tampil lebih baik dari kita. Jadi ketika kita menang, kita harus merayakannya. Sebagai bentuk penghormatan kepada pembalap dan yang terpenting kepada orang-orang yang telah bekerja untuknya. Itulah mengapa saya suka menang, saya suka merayakannya dan Marc juga,” ujar Tardozzi sambil tertawa..

Menurut Tardozzi, cedera Marquez yang dideritanya pada 2020 menandai titik balik dalam hidup pembalap berusia 32 tahun itu baik secara profesional maupun pribadi. “Menurutku perbedaan sesungguhnya terletak pada kecerdasan Marc usai kecelakaan itu. Dia jauh lebih dewasa sebagai seorang pria….
Saya percaya, saat ini kita melihat ‘the best Marc’ dalam sejarah. Kita mendapatkan pribadi terbaik sekaligus pembalap terbaik dalam satu sosok. Seseorang yang rela mengorbankan segalanya demi bisa menang lagi, pada akhirnya tidak mungkin melakukan hal lain selain menang,” pungkas bos asal Italia berusia 66 tahun itu….







