RiderTua.com – Sebagai general manajer Ducati sekaligus seorang insinyur, Gigi Dall’Igna menjadi sosok yang akan sangat sibuk tahun depan. Selain harus mengembangkan motor untuk musim 2026, dia juga harus mempersiapkan motor 850cc untuk musim 2027 dimana regulasi di MotoGP akan berubah. Selain itu, juga harus menyiapkan negosiasi kontrak baru dengan pembalapnya yang sebagian akan habis pada akhir 2026.
“Yang paling membuat saya bersemangat adalah aspek teknisnya. Kita tahu bahwa saya selalu suka berbicara tentang teknologi karena saya seorang teknisi. Tanpa keraguan sedikit pun, 2026 akan menjadi tahun yang sulit karena kita harus berusaha memenangkan kejuaraan, tetapi kita juga harus mengembangkan motor untuk 2027, yang akan sangat berbeda dari motor yang akan berkompetisi tahun depan. Jadi saya rasa ini akan menjadi salah satu aspek terpenting, jika bukan yang paling menentukan,” ujar Dall’Igna.
Gigi Dall’Igna (Ducati): Antara GP25 dan GP26 Kami akan Mencoba Melakukan Sesuatu yang Berbeda

Marc Marquez cedera dan harus absen hingga akhir musim bahkan juga melewatkan tes pasca-musim di Valencia. Bagaimana kondisinya sekarang? “Jujur, saya melihat dia baik-baik saja. Menurut saya pemulihannya berjalan dengan baik. Dia sudah mulai bisa membebani bahunya dengan cara yang menurut saya normal, seperti sebelum crash. Sekarang seharusnya dia sudah kembali mengendarai motor, jika tidak besok mungkin pekan depan. Jadi saya rasa, tidak akan ada dampak berkelanjutan dari kejadian tersebut,” jawab Gigi Dall’Igna.
Pada 2026, Ducati punya peluang untuk memecahkan rekor dengan memenangkan gelar dunia 5 kali berturut-turut (Pecco Bagnaia menang pada 2022 dan 2023, Jorge Martin pada 2024, dan Marc Marquez pada 2025). “Targetnya adalah memenangkan kejuaraan. Jika kita juga mampu memecahkan rekor, itu berarti kita telah melakukan yang terbaik,” imbuh Dall’Igna.

Apakah ada banyak perubahan dari GP25 ke GP26? “Antara motor 2025 dan 2026, kami akan mencoba melakukan sesuatu yang berbeda. Jelas, masih terlalu dini untuk membicarakan detail apa yang akan kami lakukan. Tetapi tentu kami punya banyak ide dan target. Kemudian ketika kita menerapkannya, kita harus melihat apakah itu benar-benar ide yang bagus atau sebaliknya, apakah ide tersebut masih perlu dikembangkan karena masih terlalu ‘mentah’,” pungkas Luigi Dall’Igna.






