RiderTua.com – Toprak Razgatlioglu ikut mengembangkan Yamaha V4 dari NOL..!! Carlo Pernat menyoroti apa yang terjadi pada juara dunia MotoGP 2024 Jorge Martin pada 2025. Mulai dari awal musim, rider Spanyol itu sudah dibekap cedera dan harus absen di beberapa seri. Bertepatan dengan itu RS-GP belum menunjukkan ‘taji’nya di awal musim, dimana rekan setimnya Marco Bezzecchi hanya mampu finis di barisan tengah.
Buruknya performa RS-GP membuat Martin kecewa dan berniat hengkang lebih awal dari Aprilia dengan mengaktifkan klausul performa. Pihak Aprilia pun melawan dan mengancam akan membawa perselisihan tersebut ke meja hijau. Namun di pertengahan musim, Aprilia tampil impresif dengan kemenangan Bezzecchi di GP Inggris dan beberapa podium setelahnya. Dan perselisihan antara Martin vs Aprilia pun mereda..
Carlo Pernat: Toprak Razgatlioglu Ikut Mengembangkan Yamaha V4 dari NOL

Carlo Pernat mengatakan, “Kesalahan itu memang kesalahan Martin. Tapi itu kesalahan yang tidak dibenarkan, kita semua memperkirakan dia akan berada di 5 besar atau masuk 3 besar. Maksud saya juara dunia sekaliber dia, itu sangat disayangkan. Dan itu akan berat baginya, karena 1 tahun adalah waktu yang lama terutama secara psikologis. Dan kemudian rasa khawatir mulai muncul.”
Terkait Yamaha yang mulai tahun depan menggunakan mesin V4 sama seperti rival-rivalnya, Pernat mengatakan, “Banyak yang harus dikatakan. Jelas mereka harus mengganti mesin karena sudah mencapai batas. Dengan mesin lama (inline4), mereka tak mampu bersaing lagi melawan pabrikan lain. Fabio Quartararo percaya pada proyek mereka dan masih meyakininya, tetapi mereka harus memulai dari awal.”

“Artinya, tahun depan adalah tahun di mana Fabio akan melakukan hal yang hampir sama seperti musim ini. Mungkin dia hanya akan finis di 7 besar atau kalaupun tidak di 10 besar. Karena ketika kita memulai dari nol, segala masalah akan muncul seiring perkembangan,” imbuh mantan manajer legenda MotoGP Valentino Rossi itu.
Pernat menambahkan, “Contohnya Toprak Razgatlioglu, saya bicara apa adanya dan kita tahu saya selalu begitu, ceplas ceplos dan tanpa motif tersembunyi. Tapi sialnya, dia harus menunggu sampai 2027. Dia masuk ke MotoGP pada 2026, di mana dia akan berkompetisi dengan motor baru yang belum tahu apakah motor itu bekerja dengan baik atau apa yang harus dikembangkan. Jadi dia harus mengembangkannya mulai dari nol, sementara dia belum mengenalnya.”

“Dia sudah terbiasa dengan ban Pirelli dan akan balapan dengan ban Michelin pada 2026, lalu pada 2027 akan kembali dengan Pirelli. Jika saya yang menjadi manajernya, saya akan menunggu setahun lagi untuk menandatangani kontrak dengan Yamaha. Dan saya akan membalap di Superbike setahun lagi,” pungkas Pernat.
Apakah Merugikan Jika Toprak Gabung Yamaha Sekarang, Saat Motor V4 Masih Baru Banget?

Pertanyaan ini sekarang lagi rame dibahas… apakah langkah Toprak Razgatlioglu ke MotoGP bareng Yamaha justru bisa jadi kerugian di tahun rookie-nya? Soalnya selain harus adaptasi sebagai pendatang baru (rookie), dia juga dapat ‘paket baru ganda’.. motor baru, proyek baru, dan performanya pun masih tanda tanya…??.. M1 versi V4 untuk 2026 ini benar-benar prototype yang masih dalam tahap awal pengembangan…!!
Banyak analis MotoGP menyebut langkah ini memang berisiko besar.. terutama dalam jangka pendek…. Atau kalau mau dibandingkan, jelas lebih ‘aman’ buat Toprak kalau dia masuk tim besar yang sudah mapan…punya motor kompetitif dan matang..! Tapiii ceritanya nggak sesimpel itu bro..

Adaptasi Rookie yang sudah sulit dari sononya… jadi masa adaptadi adalah tantangan tersendiri dan sebuah risiko untuk Toprak.. Toprak harus belajar banyak hal sekaligus… ritme MotoGP, layout trek baru, karakter ban Michelin, sampai elektronik yang jauh lebih kompleks daripada di Superbike (ini yang penting).. Dari hal ini saja sudah cukup berat untuk rider mana pun! apalagi sambil bawa beban lain…
Motor M1 V4 masih “Belum Ada Jaminan” kompetitif.. Yamaha V4 adalah proyek revolusioner yang baru dirilis untuk 2026, menggantikan mesin inline-4 yang sudah puluhan tahun mereka pakai…. Sejauh ini performanya masih misteri. Cara kerjanya? Feeling depan-nya? Akselerasinya? Masih dicari rumusnya dan belum mendekati Ducati, KTM, atau Aprilia… jadi Toprak juga pusing nih bro…
Gaya Balap yang tidak cocok.. Toprak identik dengan gaya hard braking dan aksi ekstrem dengan ban depan…yang bikin dia jadi legenda WSBK..!. Nahh.. sayangnya menurut analis seperti Neil Hodgson, gaya seperti itu mungkin nggak langsung cocok dengan karakter motor MotoGP, terutama motor prototype baru yang belum ‘menurut’ 100% sama kebutuhan rider…
Toprak sedikit Banyak punya tanggung jawab pengembangan.. Walau berada di tim satelit Pramac Yamaha, perannya lebih mirip tester premium. Toprak dipaksa memberi banyak feedback atau masukan untuk perkembangan motor M1 V4 dimana semua pembalap Yamaha juga sama (mulai dari NOL). Bukannya fokus adaptasi, dia juga harus bantu bangun motor dari nol. Tekanannya jelas beda.

Namun jangan salah ada potensi keuntungan di balik risiko jika Toprak gabung tahun 2026.. Yamaha tidak akan main-main. Yamaha M1 V4 ini dirancang untuk nyocokin regulasi 2027… Dengan masuknya Toprak sekarang, dia ikut dari fase awal, jadi fondasi proyek jangka panjang. Kalau motor ini jadi kompetitif di masa depan, Toprak bakal jadi tokoh pentingnya…! Jadi tahun 2027 dia tidak kaget dengan V4 karena sudah paham dari NOL…
Selain itu jika gabung sekarang aia akan dapat dukungan Full pabrikan.. Kontraknya kontrak pabrikan. Artinya, meski di Pramac, dia dapat paket yang sama dengan Quartararo dan Rins. Yamaha benar-benar memposisikan dia sebagai calon ujung tombak masa depan…!!!
Sementara yang paling penting adalah, bakatnya bisa menutupi kekurangan motor.. Toprak bukan rider sembarangan loh yaa… dia juara dunia WSBK tiga kali (2021–2024–2025). Banyak yang percaya talentanya bisa mempercepat proses adaptasi. Bahkan kalau motornya belum sempurna, skill dasarnya tetap kelas dunia…Ingat motor BMW dan Yamaha yang berubah gacor ditangan Toprak.. Memang WSBK beda dengan MotoGP..namun kita bicara bakat alami atau ‘skill dasar dari orok’..
Jadi bisa dibilang langkah Toprak gabung cepat dengan Yamaha saat motor masih dalam tahap pengembangan adalah: high-risk, high-reward. Toprak mungkin harus menjalani musim rookie yang berat: motor baru, masih mentah, dan tuntutan adaptasi yang gila-gilaan. Tapi kalau proyek Yamaha V4 ini sukses, dia akan jadi pilar utama tim pabrikan di era baru MotoGP…!!! Untuk jangka pendek, bisa jadi sebuah kerugian.. Namunn..untuk jangka panjang? Bisa jadi langkah paling cerdas dalam kariernya…!!






