RiderTua.com – Jorge Lorenzo menyoroti performa buruk Pecco Bagnaia musim ini. Rider Ducati Lenovo itu sempat meraih podium di beberapa balapan pertama, tapi penampilannya memburuk mulai seri ke-6 di GP Prancis. Namun secara mengejutkan, dia tampil mendominasi di GP Jepang dengan meraih pole position dan menyapu bersih 2 kemenangan di Motegi.
Sepekan kemudian Pecco tampil buruk di GP Indonesia, bahkan dia mengaku itu merupakan balapan akhir pekan terburuk dalam karirnya di MotoGP. Juara dunia MotoGP 2 kali itu sempat membaik di GP Malaysia dengan meraih pole position dan menang dalam sprint race, namun sayangnya gagal finis pada race utama. Nasib sial terus menimpanya hingga balapan pamungkas di Valencia. Usai GP Jepang, Pecco gagal finis pada race utama dalam 5 balapan terakhir berturut-turut.
Jorge Lorenzo: Pecco Bagnaia Berada dalam Situasi yang Ideal Bersama Ducati Sebelum Kedatangan ‘yang Terhebat Di Antara Yang Hebat’!

Jorge Lorenzo mengatakan, “Bagnaia berada dalam situasi yang ideal, nyaris ideal malahan. Dia satu-satunya pembalap yang berhasil memenangkan 2 gelar dunia bersama Ducati, pembalap Italia dengan motor Italia, sehingga seluruh orang-orang di Ducati mendukungnya. Semuanya sangat sempurna, hingga Ducati memutuskan untuk merekrut ‘yang terhebat di antara yang hebat’.”
“Marc Marquez memiliki lebih banyak gelar, lebih banyak disorot media, dan terlebih lagi secara teknis lebih kuat di motor yang sama. Sesuatu yang secara psikologis mulai membuat Pecco kehilangan kepercayaan diri. Ketika keluar di trek, tanpa sadar dia melambat,” imbuh mantan pembalap berusia 38 tahun itu.

Tak hanya tekanan internal tersebut, masih ditambah dengan fakta bahwa Ducati tidak lagi memberi Pecco feel yang sama seperti musim-musim saat dia mendominasi. “Saya rasa ada sesuatu tentang motor tahun ini, yang membuatnya merasa tidak sepenuhnya nyaman. Itu teori saya, ini bukan hanya soal mental,” tegas Lorenzo.
Ketika Lorenzo ditanya, siapa yang sebenarnya bisa mengalahkan Marc Marquez dengan motor yang sama? Dia langsung menunjuk Pedro Acosta. “Seseorang yang bisa melakukan apa yang dilakukan Max Biaggi adalah Pedro Acosta, di tahun debutnya jika dia mengendarai Ducati. Dia pasti akan tampil lebih baik daripada dengan KTM. Acosta dengan Ducati akan sangat berbahaya bagi Marquez,” tegasnya.
Di sisi lain, Lorenzo mengakui kembalinya dominasi Marquez di MotoGP. “Marc sangat kuat, bahkan mungkin lebih komplet ketimbang Pedro. Tapi Pedro masih muda, dia belum mengalami cedera serius dan dia bekerja keras seperti monster,” imbuh mantan rider asal Mallorca Spanyol itu.

Lorenzo juga menyoroti performa kuat Alex Marquez musim ini, dimana rider Gresini Ducati itu berhasil dinobatkan sebagai runner-up MotoGP 2025 di belakang kakaknya Marc Marquez. “Gaya balapnya mungkin bukan yang paling menonjol, tetapi dia banyak berkembang dan yang terpenting dia tidak pernah menyerah. Itu sangat bagus,” pungkasnya.
BTW, Lorenzo menganggap bahwa Honda punya satu kesalahan besar yakni tidak mempertahankan Gigi Dall’Igna. Menurutnya, jika mereka mempertahankan insinyur jenius asal Italia itu, maka Marquez pasti akan tetap bersama Honda dan Honda akan memenangkan gelar dunia lagi.






