RiderTua.com – Start dari posisi ke-6 di grid, Fabio Quartararo kehilangan beberapa posisi pada fase awal MotoGP Valencia. Rider Yamaha itu merosot ke posisi 11 di lap pertama dan bahkan turun satu posisi lagi di lap kedua. Ironisnya, dia justru crash di lap ke-24 dari 27 lap. Pada balapan kali ini, Quartararo bukan pembalap terbaik Yamaha seperti biasanya. Jack Miller justru berada didepannya sejak awal, dimana rider tim Pramac Yamaha itu akhirnya finis di posisi ke-9.
“4 tikungan pertama bagaikan mimpi buruk. Kopling saya bermasalah. Kemudian launch control bagian depan tidak kembali normal di tikungan 4. Saya kehilangan beberapa posisi dan setelah itu saya kurang cepat. Balapan yang layak dilupakan,” ujar Quartararo kecewa.
Fabio Quartararo : Akhir Era M1 4-Silinder Inline yang Mengecewakan

Fabio Quartararo menambahkan, “Saya mencoba memacu sedikit lebih kencang. Saya tidak melakukan hal yang berlebihan. Roda saya selip di saat-saat terakhir. Saya ingin menyerang dan melihat seberapa cepat saya bisa melaju dengan ban bekas. Saya berhasil mengejar Enea Bastianini, tapi saya kesulitan untuk menyalip.”
El Diablo menyelesaikan musim 2025 di peringkat 9 dengan mengumpulkan 201 poin dalam klasemen akhir. Jelas ini hasil yang sangat mengecewakan bagi juara dunia MotoGP 2021 itu. “Saya mengerahkan segalanya, meskipun saya tahu saya tidak bertarung untuk hasil yang saya inginkan. Terkadang saya finis ke-4, ke-6, ke-10, dan terkadang saya terjatuh. Saya senang, berakhir sudah musim ini. Sekarang saya bisa sedikit bersantai,” ujar rider asal Prancis itu.

Apa harapan Quartararo untuk tes hari Selasa nanti? “Harapan saya adalah setidaknya memiliki motor yang secepat yang saya inginkan. Jika tidak, maka akan sulit baik bagi Yamaha maupun bagi saya. Kami tidak punya banyak waktu sebelum tes Malaysia,” jawab rider berusia 26 tahun itu.
Tepat sebelum dimulainya balapan final musim di Valencia, Yamaha secara resmi mengumumkan bahwa mesin V4 akan mulai digunakan tahun depan dan mesin inline akan dipensiunkan. Setelah Suzuki mundur dari MotoGP 3 tahun lalu, Yamaha adalah satu-satunya pabrikan tersisa yang masih setia menggunakan mesin inline. Ini artinya, mulai musim 2026 dan seterusnya semua pembalap akan menggunakan motor V4.

Namun Quartararo berharap masih bisa mengendarai motor lamanya selama tes. “Akan bagus jika motor lama bisa menjadi pembanding. Jadi ini belum bisa dibilang ‘perpisahan’. Saya rasa akan bagus jika kita bisa membandingkannya dengan motor V4,” imbuh El Diablo.
Menurut Quartararo, M1 lama punya beberapa keunggulan. “Biasanya bagian depan motor 4 silinder inline cukup bagus. Tapi sepanjang akhir pekan ini kami kesulitan dengan itu. Tapi secara umum, saya punya feel yang baik. Saya rasa, wajar-wajar saja motor lama masih berada di garasi untuk perbandingan. Tapi saat tes di Misano, saya lebih cepat ketika kembali menggunakan mesin 4-silinder inline. Saya 0,5 detik lebih cepat dengan motor itu. Ini bagus untuk para teknisi, agar bisa melihat apa yang perlu mereka tingkatkan,” jelas Quartararo.






