RiderTua.com – Mobil listrik memang masih laris terjual di Negeri Tirai Bambu, tapi ini bukan berarti modelnya akan selamanya laris manis. Sebab diketahui ada rencana untuk meniadakan insentifnya, dan ini jelas membuat panik masyarakat disana, karena tidak akan ada lagi model BEV murah yang dijual.
Penjualan Model BEV Terancam Menurun Drastis?
Biasanya penjualan mobil listrik secara global selalu ditopang oleh Negeri Tirai Bambu, dimana hasil yang didapat bisa melebihi satu juta unit tiap tahunnya. Bahkan disebutkan penjualannya terus meningkat tiap tahunnya, dan mungkin ini membuat model BEV semakin laris lagi. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, dimana konsumen disana mulai beramai-ramai membeli mobil jenis ini karena insentifnya yang akan dihentikan.

Mungkin kedengarannya cukup mengejutkan, sebab mobil listrik disana selalu laris terjual ketika ada model baru yang dirilis. Namun pemerintah setempat tidak bisa mempertahankan insentifnya lebih lama lagi setelah lewat masa berlakunya yang ditetapkan setelah memasuki tahun 2026. Walau sebenarnya masih ada insentifnya, potongan harganya hanya mencapai 50 persen saja.
Tentunya ini membuat banyak konsumen di Negeri Tirai Bambu mencari mobil BEV sebelum itu terjadi. Sejumlah dealer mencatat adanya kenaikan penjualan hingga 60 persen untuk mobil jenis ini, dan angka tersebut bisa meningkat tiap bulannya hingga tahun 2025 berakhir. Entah apakah masih ada konsumen yang membeli model BEV meski dengan insentif yang baru.

Berpengaruh Pada Penjualannya?
Kalau insentif yang sekarang akan dihentikan, sepertinya ini akan berpengaruh besar pada penjualannya di Negeri Tirai Bambu. Memang insentifnya tidak sepenuhnya dihentikan, tapi mungkin ini sudah membuat produsen khawatir akan performa penjualan untuk ke depannya. Kalau ini terjadi, maka produsen harus bisa mengandalkan penjualan mobilnya di pasar global.

Sejauh ini, merek seperti BYD, Chery, hingga GWM Ora sudah memiliki jaringan penjualan yang cukup luas di pasar global. Mungkin ini bisa membantu penjualannya kalau penjualan mobil listrik di dalam negeri menurun akibat ditiadakannya insentif.





