RiderTua.com – Massimo Meregalli muncul di tengah meningkatnya tekanan dari Fabio Quartararo, yang berulang kali menegaskan bahwa Yamaha harus menyediakan motor kompetitif untuknya jika pabrikan yang berbasis di Iwata Jepang itu ingin memperpanjang kontraknya.
Sebelumnya, usai GP Malaysia El Diablo menegaskan, “Saya butuh motor yang tangguh dan dapat bersaing untuk memperebutkan posisi di 3 besar atau setidaknya 5 besar di setiap sesi, setiap Sprint, dan setiap race utama.”
Massimo Meregalli : Yamaha Fokus Pada Strategi Jangka Panjang Bukan Solusi Cepat
Sejak masuk paruh kedua musim 2025, Yamaha semakin tertinggal dari Honda. Di saat Honda mampu meraih kemenangan dan beberapa podium musim ini, pabrikan berlogo garpu tala itu hanya menempati peringkat terbawah dalam klasemen konstruktor. Namun secara matematis, Yamaha masih berpeluang untuk membalikkan keadaan dengan potensi 74 poin yang masih bisa diperebutkan dalam 2 seri terakhir di Portimao dan Valencia.
Tidak seperti 4 pabrikan MotoGP lainnya, Yamaha harus kerja keras dua kali lipat musim ini karena disamping meningkatkan performa M1 inline saat ini, mereka juga sedang mengembangkan mesin V4 yang baru. Mesin M1 V4 sudah dua kali dijajal pada balapan akhir pekan oleh tes rider Augusto Fernandez di Misano dan Sepang dan akan menjalani wildcard ketiga di Valencia.
Massimo Meregalli menjelaskan, “Menjelang dua seri terakhir musim 2025, penting untuk ditegaskan kembali bahwa tahun ini kami hanya fokus pada pengembangan motor. Perubahan yang kami terapkan merupakan bagian dari strategi jangka panjang dan bukan solusi cepat.”
“Selain itu, mencapai tingkat performa yang kami inginkan membutuhkan effort dan waktu yang berkelanjutan. Meski begitu, baik tim maupun Yamaha tetap berkomitmen penuh dan sangat termotivasi untuk melakukan peningkatan di setiap kesempatan.”
“Fabio Quartararo dan Alex Rins terus menerima dukungan penuh dari kami, saat kami bekerja sama menuju kemajuan. Balapan akhir pekan mendatang ini akan sangat berharga, memberi kami kesempatan untuk memvalidasi temuan-temuan penting sebelum transisi ke pengujian 2026,” imbuh Direktur tim Monster Yamaha itu.
Musim ini Quartararo berhasil meraih 1 podium dalam race utama yakni ketika finis ke-2 di Jerez, 2 podium dalam sprint yakni finis ke-3 di Sachsenring dan finis ke-2 di Catalunya, serta 5 pole position. Saat ini juara dunia MotoGP 2021 itu menempati peringkat 9 dengan 182 poin atau hanya unggul tipis 4 poin atas rookie Fermin Aldeguer.
Menjelang balapan di Algarve Portimao akhir pekan ini Quartararo mengatakan, “Kami kembali balapan ke Eropa untuk menjalani 2 seri terakhir, dan Portimao adalah balapan berikutnya. Treknya cukup unik dengan semua perubahan ketinggiannya, dan jauh berbeda dari sirkuit-sirkuit yang kami libas belakangan ini.”
“Jadi saya penasaran untuk melihat, bagaimana performa motor ini di sini dan seberapa baik ban bisa bertahan akhir pekan ini. Saya sangat menyukai sirkuit ini, jadi kami akan melakukan yang terbaik. Seperti biasa, saya memberikan 100 persen kemampuan saya dan semoga kami dapat menutup musim ini dengan beberapa hasil bagus selama dua pekan kedepan,” pungkas rider yang memenangkan GP Portugal pada 2021 dan 2022 itu.
Jika Honda mampu menyelesaikan musim dengan setidaknya 35 persen dari total poin konstruktor maksimum atau mencetak 285 poin, pabrikan motor terbesar di dunia itu akan naik ke peringkat konsesi C bersama Aprilia dan KTM. Saat ini Honda sudah mencetak 266 poin atau hanya kurang 19 poin dari angka tersebut, sementara Yamaha baru mengumpulkan 221 poin.
