RiderTua.com – Victoris baru dirilis Suzuki sejak bulan September lalu, tapi modelnya sudah disambut baik di India. Tapi sepertinya mereka ingin menghadirkan lebih banyak pilihan alternatif dari model ini, dengan menghadirkan model bertenaga biogas atau CBG.
Victoris CBG Ditampilkan di JMS 2025
Mungkin mobil hybrid, listrik, sampai hidrogen sudah cukup sering terdengar, tapi mobil berbahan bakar biogas masih terdengar cukup asing. Suzuki sendiri sudah mengembangkan beberapa model, meski modelnya hanya dijual di India saja. Baru-baru ini, mereka menampilkan model Victoris CBG (compressed bio-ethane gas) di Japan Mobility Show 2025, atau lebih dikenal sebagai Victoris versi biogas.

Biogas ini didapat dari limbah organik yang menghasilkan gas metana, kemudian dipakai sebagai bahan bakar kendaraan. Memang ada sedikit mobil yang menggunakan bahan bakar jenis ini, tapi Suzuki sudah membuat sejumlah model yang dijual di India, dan Victoris menjadi salah satunya. Meski varian ini belum bisa dijual, kehadirannya akan menjadi sesuatu yang bagus untuk mendorong ‘masa depan yang hijau’.
Sebab mobil yang menggunakan bahan bakar biogas nyaris tidak menghasilkan emisi karbon, sehingga dianggap lebih ramah lingkungan ketimbang mobil ramah lingkungan lainnya. Meski mobil masih memakai mesin konvensional, mesin ini sudah dimodifikasi agar bisa menenggak campuran gas CBG. Selain itu, mesin tersebut tidak perlu digabungkan dengan baterai, sehingga menghasilkan mobil yang benar-benar ramah lingkungan.

Hanya di India
Meski terdengar sebagai alternatif yang cukup bagus, mobil CBG atau CNG masih dijual di negara seperti India, itupun kalau membawanya ke negara lain ada keterbatasan lainnya. Seperti terbatasnya infrastuktur pendukungnya, dan ini juga termasuk mobil hidrogen, walau model FCEV sudah dijual di negara seperti Jepang hingga Amerika Serikat. Tetap saja, tanpa adanya infrastruktur pendukung tersebut, membuat mobil jenis ini cukup sulit untuk dijual di negara lain.

Mungkin mobil CNG bisa menjadi solusi bagus di Indonesia, meski mobil hidrogen punya peluang lebih besar disini.






