RiderTua.com – Marco Melandri termasuk salah satu orang yang mengomentari film dokumenter ‘Sepang Clash’ yang dirilis pada Kamis (23 Oktober) menjelang MotoGP Malaysia. Film ini menandai 10 tahun konflik panas yang melibatkan 2 pembalap top MotoGP Valentino Rossi dan Marc Marquez di Sepang.
Legenda MotoGP yang pensiun pada 2019 tersebut mengatakan, “Bagi banyak orang, kisah ini dimulai dan berakhir di Malaysia. Namun kenyataannya, kisah ini dimulai jauh sebelumnya. Di Argentina, perubahan sikap Valentino menjadi sangat jelas ketika dia benar-benar menutup racing line Marquez. Dan itu awal dari buruknya hubungan mereka. Hal yang sama terjadi di Belanda dan kemudian puncaknya di Malaysia.”
Marco Melandri : Terkait Insiden Sepang Clash, 100 Persen Itu Disengaja Rossi dan Dialah yang Salah

Melandri menambahkan, “Di Malaysia, yang penting bukan lagi siapa yang finis pertama tetapi siapa yang menunjukkan kekuatan yang lebih besar. Valentino dua atau tiga kali memperlambat lajunya, lalu menoleh ke arah Marquez, padahal sepanjang kariernya Marquez tak pernah menoleh ke belakang saat balapan. Rossi yang merupakan ikon MotoGP dunia, menurut saya seharusnya tidak melakukan gestur seperti itu. Itu 100 persen disengaja.”
“Sangat disayangkan, karena pada akhirnya mereka berhasil membuat Rossi tampak seperti korban, padahal menurut saya dialah yang salah. Sekarang masalahnya, pihak yang mengelola MotoGP (Dorna) ingin agar Marquez kembali disukai, tetapi karena 10 tahun lalu mereka membuatnya begitu tidak disukai, sehingga sekarang hal itu tidak mudah lagi,” imbuh mantan rider asal Italia itu.

Namun insiden tersebut membawa dampak negatif dalam banyak hal. “Untuk pertama kalinya Valentino berada di bawah tekanan, dan dia juga kehilangan kesabaran dan membuat kesalahan. Tonton saja rekamannya lagi. Tepat sebelum menendang Marquez, garpu depannya tiba-tiba lurus karena dia melepaskan rem dan membuka gas dengan tepat, untuk memastikan Marquez keluar dari lintasan dan terkena benturan keras,” pungkas Melandri.






