RiderTua.com – Menyikapi manuver khas Morbidelli yang agresif, Fabio Quartararo menanggapinya dengan sportif.. Pembalap Prancis itu menganalisis balapan Malaysia dengan kepala dingin.. Meskipun adegan ‘senggolan mesra’ dengan mantan rekan setimnya dulu di Yamaha, Franco Morbidelli, menjadi perdebatan sengit.. bintang Yamaha itu tetap diplomatis..!
Seperti yang sering terjadi, Fabio Quartararo tampil kuat di kualifikasi, namun saat balapan sering mundur teratur… Pembalap pabrikan Yamaha itu start dari posisi keempat (baris kedua) di grid di GP Malaysia di Sepang…
Morbidelli Salip Agresif, Fabio Quartararo: Itu Biasa, Manuver Khas Frankie!
Di balapan singkat Sprint, Fabio tak mampu mempertahankan posisi tersebut… Usai lap pertama, ia melorot ke posisi keenam sebelum disalip oleh Fermin Aldeguer (Gresini-Ducati). Namun akibat crash yang dialami Joan Mir (Honda), Quartararo balik lagi ke posisi keenam hingga balapan selesai…

Karena Fermin Aldeguer menerima penalti waktu 8 detik karena pelanggaran tekanan ban, Quartararo naik ke posisi lima pada balapan hari Sabtu… Sementara pada balapan utama, dia memulai balapan dengan lebih baik dan berada di posisi keempat setelah lap pertama.
Awalnya, ia bertarung dengan Mir, yang berhasil ia tahan cukup lama. Di lap kesepuluh, pebalap Honda itu menyalip…. “Itu lebih seperti bertahan daripada duel karena saya tahu dia lebih cepat,” kata pebalap Prancis itu…

Tak lama kemudian ia dikejar oleh Franco Morbidelli (VR46-Ducati). Pebalap Italia itu menyerang secara agresif di tikungan terakhir di akhir lap kesebelas. Quartararo harus meluruskan motornya untuk menghindari senggolan…
“Frankie menyalipku dengan cukup agresif di tikungan terakhir, manuver khas Frankie, tapi ini balapan, jadi itu normal..Setelah itu, saya harus sedikit melambat,” komentar Quartararo.
Akhirnya Quartataro finis di posisi kelima. Dimana ini adalah hasil terbaiknya sejak GP Barcelona. “Cukup bagus…. Seperti pembalap lainnya, saya harus menjaga ban dan tidak memaksa. Terutama karena ban soft terlihat sudah mencapai limitnya saat sprint kemarin,” katanya..

“Bisa dibayangkan betapa beratnya balapan itu… Tapi kami melakukan pekerjaan yang bagus dan mengelola ban dengan baik… Hasilnya kurang lebih sesuai ekspektasi… Saya memang memperkirakan Fermin finis di depan kami, begitu pula ‘Diggia’.”
“Tapi secara keseluruhan aku puas. Target realistisnya adalah antara posisi kelima dan ketujuh, dan kami berhasil mencapainya.” Padahal Quartararo sempat tidak puas dengan M1-nya pada hari Jumat.
“Akhir pekan ini. Kami sudah kesulitan sejak sesi latihan pertama. Ketika cengkeraman di trek rendah… kami tampaknya lebih menderita daripada yang lain. Jadi, kami sudah menduga balapannya akan sulit, dan memang begitulah adanya.”

“Aku sebenarnya mampu melaju lebih cepat di awal balapan, tetapi saya lebih memikirkan akhir balapan (hemat ban). Mungkin kecepatan yang tenang dan stabil adalah di tujuh lap pertama, di mana saya kehilangan posisi, membuat saya bertahan di posisi ke-13 di lap-lap terakhir,” pungkasnya..





morbidelli murid 4njin6 jd ya prilakunya kayak 4njin6 kotor
Coba kalo terbaik….. Quartararo yang melakukan….. Fans padepokan bacotnya pasti ngeri…. Apa lagi ini tim padepokan……