RiderTua.com – Meski finis di posisi kedua dalam balapan utama MotoGP Sepang di Malaysia, Pedro Acosta merasa musim ini bukan musim yang bagus… tidak terasa indah.. mungkin karena tidak meraih gelar apapun termasuk tim..
Seperti pada beberapa balapan MotoGP terakhir, pembalap Red Bull-KTM ini menunjukkan kualitasnya yang istimewah di GP Malaysia. Dia melesat dari posisi ke-5 ke podium kedua dengan usahanya sendiri… (emang pembalap yang lain dibantu?) … Namun, secara keseluruhan, musim pembalap Spanyol itu sama sekali tidak senang…belum puass…
Pedro Acosta: Finis Kedua di GP Malaysia,Tapi Musim Ini Tak Membahagiakan..!
Yang jelas kuda besi KTM RC16-nya masih menjadi motor dengan starat paling menggigit… Seperti di sprint race hari Sabtu, Acosta, langusng melesat saat baalpan utama di Sepang. Pembalap muda itu sudah naik tiga posisi di Tikungan 1 alias menyalip tiga pembalap di depannya… baiyuhh!

Namun alih-alih terus menekan.. Acosta terpaksa menyerahkan satu posisi lagi kepada sang pemenang…. Hanya Alex Marquez yang terlalu tangguh untuk pembalap dengan nomor 37 itu. Masalahnya, seperti diakui Acosta, adalah Pecco Bagnaia, yang punya ritme hampir sama dengan Acosta selama beberapa lap…
“Biasanya duel dengan Pecco selalu menyenangkan, tetapi kami memang kehilangan sedikit waktu. Semua tergantung bagaiman mengatur ban. Intinya adalah mengelola keawetan ban. Dan faktanya, di tahap awal balapan, Alex mampu melaju sedikit lebih cepat. Kemudian, ketika saya menyalip Pecco,saya bisa menandingi kecepatannya untuk beberapa lap,” katanya..
Momen krusial terjadi saat pertarungan dengan Pecco sebagai faktor penentu kenapa tidak bisa mengejar Alex di depan…. Acosta berujar, “Waktu saya menyalip Pecco di Tikungan 9, dia kembali menyerang balik, dan itu membuat kami semakin tertinggal dari Alex….”

Pembalap asal Murcia itu akhirnya memilih langkah aman di akhir balapann…. “Saya pikir lebih baik tidak mengambil risiko lagi…. Saya memutuskan untuk tidak mencoba mengejar Alex lagi di lap-lap terakhir,” ucapnya..
Pertanyaan yang menarik adalah KTM yang biasanya ngempos di akhir balapan kok kini mampu memperbaiki ketahanan ban secara signifikan belakangan ini? Acosta menjawab jujur, “Sebelumnya sola daya tahan ban, situasi kami sangat buruk akhir-akhir ini. Kami memang harus melakukan sesuatu. Dan karena beberapa langkah terakhir tampaknya tidak menghasilkan peningkatan yang signifikan, saya menyarankan untuk mencoba sesuatu yang lain… Saya siap menanggung risikonya kalau gagal,” katanya..
Namun ketika dilihat secara keseluruhan musim ini Acosta sama sekali tidak gembira… “Sisi positifnya adalah lebih sedikit membuang peluang dibandingkan tahun lalu… Ya saya mengalami rantai lepas di Misano dan saya berharap ban saya tidak rusak di Jepang, tetapi konsistensi kami telah meningkat… Dengan lebih sedikit podium, saya mencetak lebih banyak poin”.
“Tetapi konsistensi itu baru muncul di paruh kedua tahun ini. Secara keseluruhan, ini bukan musim yang bagus bagi saya. Kami di sini untuk meraih lebih dari ini… Tapi begitulah, ada tahun-tahun berat dan dari situlah kita belajar dan tumbuh,” katanyaa…
Secara matematis, Pedro Acosta masih bisa naik peringkat di klasemen akhir… Dengan total empat balapan tersisa (termasuk Sprint), ia tertinggal 26 poin di posisi keempat dan 31 poin di belakang Marco Bezzecchi, yang naik kembali ke posisi ketiga….





