RiderTua.com – Di tahun keduanya di MotoGP, Pedro Acosta semakin konsisten meraih hasil apik bersama KTM. Saat ini menjelang seri ke-20 MotoGP Malaysia, rider asal Murcia Spanyol itu menempati peringkat 5 dengan mengumpulkan 233 poin sekaligus menjadi pembalap KTM terbaik dalam klasemen…
Tahun lalu Acosta finis di posisi ke-9 dalam sprint dan ke-5 dalam race utama di Sepang. Mengingat karakteristiknya, trek sepanjang 5,543 km tersebut seharusnya cocok untuk RC16. “Ada banyak titik pengereman dan saya rasa kami punya peluang bagus di sini. Namun di Phillip Island keausan ban kami sangat parah. Kami akan kesulitan lagi di sini. Tapi saya tetap puas, karena KTM bekerja keras saat jeda diantara balapan. Sulit untuk memahami, mengapa kami mencapai titik kritis seperti itu di Phillip Island. Tetapi mungkin ini peringatan bagi KTM untuk menganalisanya lebih cermat. Kita lihat saja, bagaimana kami bisa mengendalikan keausan ban akhir pekan ini. Tapi untungnya perusahaan menyadari bahwa kami berada dalam situasi kritis,” ungkap Acosta…
Pedro Acosta : Tentu Saja Saya Juga Ingin Menang

Usai balapan di Australia, rekan setimnya Brad Binder juga mengkritik keausan ban yang tinggi. “Saya tidak tahu dari mana masalah itu berasal. Kami memiliki beberapa masalah yang mungkin akan menyebabkan masalah yang lebih besar. Masalah datang secara tiba-tiba, saat ini kami tidak dapat memprediksi kapan akan terjadi. Tim sedang menyelidiki dari mana asalnya,” jelas Pedro Acosta.
Rider berusia 21 tahun itu menambahkan, “Salah satu alasan saya bisa cepat di Indonesia karena tingkat keausan ban yang lebih rendah dari biasanya. Enea Bastianini biasanya sangat berhati-hati dalam memilih ban, begitu juga saat masih di Ducati dulu. Sekarang dia mengalami masalah yang sama, padahal dia adalah pembalap yang gaya balapnya paling halus di KTM. Itu artinya ada sesuatu yang salah yang kami lakukan.”
Fermin Aldeguer dan Raul Fernandez masing-masing berhasil memenangkan balapan MotoGP untuk pertama kalinya di Mandalika dan Phillip Island. Di sisi lain, Acosta masih belum meraih kemenangan MotoGP pertamanya. Apakah sulit menyaksikan para rivalnya bisa menang? “Begitulah adanya. Pada akhirnya, tentu saja saya juga ingin menang. Dari segi balapan saat ini saya dalam kondisi terbaik, saya tidak lagi membuat kesalahan konyol dan saya tidak kehilangan fokus di momen-momen penting. Saya selalu berada di 5 besar dan konsisten,” jawab rider berjuluk Baby Shark itu.

Acosta melanjutkan, “Tapi kami tahu, apa yang masih kurang. Kami butuh performa yang lebih baik dan kami tahu Ducati masih memimpin. Aprilia sekarang pabrikan terbaik ke-2 di klasemen dan Honda sedang berusaha keras untuk bangkit. Kami tidak banyak kekurangan, tapi ada yang kurang di momen-momen penting. Saya pribadi masih perlu menjadi pembalap yang lebih baik dan lebih presisi. Saya mendapatkan lebih banyak pengalaman dan mencoba lebih banyak hal sekarang.”
Di area mana RC16 membuat kemajuan terbesar musim ini? “Saya rasa para pembalap sudah lebih baik, terutama karena kami tidak banyak mengubah motor. Oke, kami mengganti fairing di Austria dan setelah itu kami lebih konsisten di 5 besar. Sangat penting juga bagi saya untuk mengubah mentalitas saya. Saya lebih fokus pada diri sendiri dan berusaha mengurangi kesalahan serta bersikap lebih profesional,” tegas Acosta.

“Dulu, saya sering cepat di lap pertama tapi kemudian terjatuh di lap kedua. Mungkin saya terlalu memaksakan diri. Terkadang lebih baik ‘mundur’ sejenak dan mengamati situasi dengan tenang dari luar. Australia adalah contoh yang bagus untuk itu, saya biasanya tidak terlalu kompetitif di sana tapi kali ini saya berhasil meraih podium dalam sprint. Saya menjalani sesi kualifikasi yang baik dan tidak banyak melakukan kesalahan. Saya rasa, mentalitas saya jauh lebih baik,” pungkasnya.






