RiderTua.com – Manajer tim Trackhouse Aprilia Davide Brivio merayakan kemenangan pertama Raul Fernandez di MotoGP Australia hari Minggu lalu. “Semua orang di paddock tahu betapa berbakatnya Raul dan apa yang telah dia tunjukkan di usia semuda itu. Tidak ada alasan, mengapa dia tidak bisa menunjukkannya di MotoGP. Ini hanya masalah bagaimana menyatukan semuanya. Bakatnya sudah ada,” ujar bos asal Italia itu.
Raul Fernandez menjadi sorotan kala menjalani debutnya di Moto2 pada 2021. Waktu itu rider Spanyol itu berhasil memenangkan 8 balapan dan langsung menyabet runner-up di belakang juara dunia Remy Gardner. Bahkan karena bakatnya yang luar biasa tersebut, dia disebut-sebut sebagai penerus Marc Marquez. Namun saat naik ke MotoGP pada 2023, Raul kesulitan dan gagal memenuhi ekspektasi tinggi yang dibebankan kepadanya.
Davide Brivio : Aprilia Menjadi Ancaman Nyata bagi Ducati

Davide Brivio menjelaskan, “Biasanya bakat adalah titik awal dalam olahraga dan kemudian kita harus mengembangkan bakat itu. Dan tahun ini agak aneh, karena di awal musim kami kesulitan untuk mencetak poin. Tapi sedikit demi sedikit, kepercayaan diri Raul tumbuh. Kepercayaan pada diri sendiri dan juga kepercayaan diri pada motor.”
“Aprilia melakukan pekerjaan yang baik dalam meningkatkan motor. Banyak hal kecil, bukan perubahan besar tetapi ada pembaruan pada sasis, paket aero, elektronik, performa mesin, knalpot baru, dan peningkatan kecil di sana-sini,” imbuhnya.

Setelah penantian selama 4 tahun, akhirnya Raul Fernandez berhasil mewujudkan mimpinya di balapan akhir pekan MotoGP di Australia. “Mungkin ini hari yang istimewa, akhir pekan yang menyenangkan. Tapi targetnya sekarang adalah untuk melanjutkan momentum ini, membawa kepercayaan diri ini bersama kami dan membangunnya,” lanjut Brivio.
Belakangan ini daya saing Aprilia yang impresif memberikan kepercayaan diri kepada para pembalapnya. “Sekarang kita bisa mengatakan bahwa Aprilia adalah pesaing sejati. Tentu saja, Marc Marquez dan Ducati adalah kombinasi yang sangat kuat. Tapi saya rasa, di paruh kedua musim persaingan antara Ducati dan Aprilia berjalan seimbang. Itu juga menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan. Dan fakta bahwa Marco Bezzecchi dan Raul sama-sama lebih cepat di balapan terakhir juga membantu,” ungkap mantan manajer tim Yamaha dan Suzuki itu.

Raul Fernandez memenangkan GP Australia unggul 1,4 detik dari Fabio Di Giannantonio yang finis ke-2. “Saya senang dengan kemenangan ini, tetapi saya bahkan lebih senang dengan cara kemenangan ini diraih. Karena trek ini sangat sensitif dalam hal keausan ban. Kita harus mengelola ban dengan baik dan seringkali ada kejutan di akhir balapan,” jelas Brivio.
Mantan manajer pribadi legenda MotoGP Valentino Rossi itu menambahkan, “Jadi, kami banyak berdiskusi dengan teknisinya tentang pentingnya menjaga kondisi ban. Dia memimpin balapan tanpa patokan, dia harus menjaga kecepatan yang konsisten. Di saat yang sama, dia harus memeriksa apakah ada yang mendekat dari belakang. Jadi mungkin terlihat sederhana, tapi saya rasa ada kecerdasan dan kepercayaan diri yang tinggi dalam manajemen balapannya. Dan saya suka itu.”