RiderTua.com – Alex Marquez menorehkan dua kemenangan pertamanya di MotoGP musim 2025 ini, di Jerez dan Barcelona. Dengan empat seri tersisa, ia nyaris memastikan dirinya sebagai runner-up, di belakang sang kakak, Marc, yang sudah lebih dulu mengunci gelar dunianya…. Mulai musim depan, pebalap Gresini ini akan mendapatkan Ducati Desmosedici versi pabrikan… sebuah pengharagaan yang pantas untuknya…
Alex Marquez Realistis: Melawan Marc, Kamu Tak Akan Menang
Fermin Aldeguer, menang di balapan Mandalika, selisih tujuh detik di depan Alex, yang finis ketiga… Alex memang tidak melakukan start dengan baik, tetapi ia berhasil naik podium tanpa mengambil risiko, dengan memaksa menyalip Pedro Acosta.

Tambahan poin berharga ini membuatnya semakin optimistis untuk menyambut peluangnya menjadi runner-up MotoGP tahun ini….. Apalagi didukung oleh situasi sulit yang dihadapi Pecco Bagnaia, yang tertinggal 88 poin di klasemen dengan total delapan balapan tersisa, termasuk balapan Sprint dan balapan utama Minggu.
Meski begitu ada rasa sedih dengan cedera baru yang dialami sang kakak yang memaksanya absen di balapan berikutnya. Bagaimanapun, Alex mengakui ia tak mungkin mengalahkan Marc dalam perebutan gelar MotoGP 2025, meskipun ia menjalani musim yang sempurna sebagai pembalap tim satelit…

Selama sebagian besar musim.. pebalap Gresini itu menjadi rival langsungnya untuk merebut gelar… Namun, melawan Marc yang sedang dalam performa terbaiknya bukan perkara mudah, yang sudah memastikan gelar dunianya sejak seri ke-17 dari total 22 seri.
Tantangan Mustahil Melawan Sang Kakak
Langkah Alex menuju posisi teratas terhenti oleh dua kesalahan penting yakni di GP Belanda dan Republik Ceko…. Namun ia sadar bahkan tanpa kesalahan-kesalahan tersebut, ia tak akan mampu untuk mengalahkan sang kakak….tetap mustahil…
“Menjalani musim dengan sempurnapun mungkin tak cukup untuk menandingi Marc atau merebut gelar darinya.. Dengan catatan dan performanya yang seperti itu, kamu tidak bisa memenangkan apa pun. melawannya dan begitulah adanya,”ujar pembalap bernomor #73 itu.

Jika Alex mampu mempertahankan posisi kedua hingga akhir musim, maka akan menjadi hasil terbaik yang diraihnya di musim MotoGP ini. “Ketika Anda kalah dari salah satu pembalap yang terbaik dalam sejarah, bukanlah sebuah aib…tapi merupakan suatu kehormatan… Saya tidak merasa kalah darinya,” pungkas Alex setelah GP Indonesia, di mana ia telah memenangkan gelar Pembalap satelit terbaik. Yang tersisa hanyalah menyelesaikan misinya sampai akhir sebagai runner-up.