RiderTua.com – Luca Marini menyelesaikan balapan MotoGP Indonesia di posisi ke-5 tertinggal 9 detik dari pemenang Fermin Aldeguer. Menariknya, rider Honda itu memiliki race pace murni yang berpotensi untuk meraih podium.
Start dari posisi ke-6, Marini langsung melesat ke posisi ke-2 dan di lap ke-13 dia berada di 3 besar. Namun setelah itu Raul Fernandez melakukan manuver yang membuatnya merosot ke posisi ke-8. “Dia hanya kehilangan satu posisi, sementara saya kehilangan 5. Saya memilih racing line saya dengan sangat cerdas, tetapi dia sama sekali tidak,” ujar rider asal Urbino Italia itu sangat kesal.

Luca Marini P-5: Raul Fernandez Tidak Memilih Racing Line dengan Cerdas
Luca Marini menambahkan, “Selain Bezzecchi dan Fermin, Raul dan saya memiliki race pace terbaik. Kami berdua seharusnya bisa naik podium dengan mudah. Itu akan menjadi hasil yang luar biasa bagi Honda, Aprilia, dan tim mereka. Sayang sekali, orang-orang yang sudah bekerja begitu keras justru kehilangan kesempatan untuk meraih hasil yang baik dan merayakannya.”
We’ve got a bit of an Acosta train here 🚂@rins42 now goes through! 🤯#IndonesianGP 🇮🇩 pic.twitter.com/c4Nlugn1Tl
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) October 5, 2025
Marini tidak menyukai gaya balap Fernandez. “Itu jelas bukan manuver yang baik darinya. Saya menutup racing line karena saya tahu dia ada di sana. Saya lebih suka berduel melawan Pedro Acosta saat memperebutkan posisi ke-2. Pedro menghalangi semua rivalnya. Dia membalap dengan impresif. Pembalap KTM selalu mampu mengerem sangat dalam di tikungan. Mereka menggunakan ban depan medium, jadi mungkin itulah alasannya,” jelas Marini.
Adik Valentino Rossi itu melanjutkan, “Dalam duel melawan para pebalap KTM, sulit bagi lawan untuk memulai menyerang. Motornya berakselerasi luar biasa, jauh lebih cepat daripada Ducati. Itulah mengapa sangat sulit menyalip KTM. Saya mencoba beberapa kali, tetapi dia terus menyerang balik.”

Selain duel sengit melawan beberapa pembalap dalam main race hari Minggu, Marini juga menghadapi tantangan lain yakni tekanan ban dimana dalam sprint race hari Sabtu rider berusia 28 tahun itu kena panalti 8 detik. “Saya harus selalu memeriksa tekanan ban saya. Saya agak khawatir setelah balapan kemarin. Namun race pace saya bagus, dan sebenarnya saya bisa dengan mudah finis ke-2. Untuk itu, saya harus menyalip Pedro dan mencegah serangan balik,” pungkas Marini.