RiderTua.com – Setelah menyapu bersih semua kemenangan di Motegi, semua orang pasti mengira masalah Pecco Bagnaia berhasil diselesaikan. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Pada hari Jumat di Mandalika, rider Ducati Lenovo itu gagal lolos langsung ke Q2 setelah hanya menempati posisi ke-17 tertinggal 1,256 detik di belakang pembalap tercepat Marco Bezzecchi.
Nasib apes juga dialami rekan setimnya Marc Marquez. Pembalap yang baru saja dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2025 itu, dua kali crash hanya dalam waktu 30 menit. Dan untuk pertama kalinya musim ini, rider berusia 32 tahun itu gagal lolos langsung ke Q2 setelah berada posisi ke-11 pada hari Jumat. Kelihatannya Sang Baby Alien belum mampu menaklukkan ke’angker’an sirkuit Mandalika.
Pecco Bagnaia Kesal : Saya Tidak Ingin Menjadi Bagian dari Permainan Ini Lagi

Sangat mengejutkan! Performa Ducati sangat buruk di Mandalika. Hanya Fermin Aldeguer (ke-2) dan Alex Marquez (ke-10) yang mampu langsung masuk ke Q2, sementara 4 pembalap lainnya harus melalui jalan memutar di Q1 pada hari Sabtu.
Francesco Bagnaia menjelaskan, “Jelas ini hari yang berat, saya mengharapkan lebih. Kami menginginkan hasil yang lebih baik. Tetapi entah mengapa, saya merasa tidak seperti di Motegi melainkan lebih seperti di Misano. Aneh, karena motornya sama saja. Kami harus bekerja keras dan mencari tahu apa yang tidak berjalan dengan baik. Dan juga, apa yang tidak berhasil untuk Ducati. Karena selain Aldeguer, semua pembalap kami mengalami kesulitan. Padahal tahun lalu, saya tampil bagus selama akhir pekan di sini (memenangkan sprint dan finis ke-3 pada race utama).”

Balapan kandang Pecco di Misano merupakan mimpi buruk baginya, karena dia gagal mencetak poin di kedua balapan. Namun rider asal Turin Italia itu menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam tes hari Senin di trek yang sama, feel yang membuatnya meraih kesuksesan di tahun-tahun sebelumnya telah kembali.
Saat ditanya wartawan, Pecco menolak memberikan komentar apapun terkait set-up motornya (hal yang bersifat teknis). “Saya sudah berusaha berbicara sejelas mungkin musim ini. Tapi saya seorang pembalap dan saya hanya ingin fokus pada balapan. Mengenai masalah teknis, Gigi Dall’Igna adalah orang yang harus kalian tanya… Saya tidak ingin menjawab pertanyaan teknis lagi, saya hanya menyampaikan apa yang sudah diarahkan kepada saya. Saya tidak ingin menjadi bagian dari permainan ini lagi,” tegas murid Valentino Rossi itu kesal.

Apa yang bisa Pecco harapkan akhir pekan ini? “Hasil hari Jumat lebih karena kondisi trek, yang akan terus membaik. Cengkeraman akan lebih tinggi pada Sabtu pagi, dan kami akan siap bertarung lagi pada race hari Minggu. Tahun lalu, saya juga kesulitan pada hari Jumat. Trek ini memang tidak pernah ‘ramah’ bagi saya,” jawab juara dunia MotoGP dua kali itu.
Pecco Bagnaia menambahkan, “Kami akan berusaha mencari cara agar performa saya kuat seperti di Motegi lagi. Meskipun rasanya masih jauh dari itu. Pengalaman tahun lalu membuat saya percaya bahwa kami tidak perlu mengutak-atik motor untuk saat ini. Itu tidak akan ada gunanya, karena grip akan meningkat dengan sendirinya. Kami hanya menganalisis data, karena kami sudah bisa melihat betapa impresifnya traksi pada motor Aldeguer. Kami harus bisa membuat kemajuan di FP2, karena masuk Q1 tidak pernah menyenangkan. Pada hari Jumat, saya kalah 1 detik dalam hal kecepatan.”







pecco rider cengeng klo kalah nyalahin motor mulu, coba liat marquez yg pnya skill dan pengalaman tingkat dewa saja kesulitan dan hasilnya buruk, tp bagaimana komentar mm93, apa nyalahin motor.