RiderTua.com – Di MotoGP Jepang akhir pekan lalu, Pecco Bagnaia yang biasanya kesulitan dengan motornya tiba-tiba gacor dalam 3 hari di Motegi. Rider Ducati Lenovo itu berhasil meraih pole position dan menang baik dalam sprint maupun main race hari Minggu. Meski sempat diwarnai ketegangan karena motornya mengeluarkan asap saat race hari Minggu.
Meski tak mampu meraih gelar dunia MotoGP musim ini, namun Pecco masih punya peluang untuk memperebutkan posisi sebagai runner-up musim ini. Menjelang balapan di Mandalika atau seri ke-18 dari 22 seri musim 2025, rider asal Italia itu akan sekuat tenaga untuk meraih hasil semaksimal mungkin. Dengan 10 balapan tersisa termasuk sprint, masih ada 185 poin yang masih bisa diperebutkan. Saat ini Pecco tertinggal 66 poin dari Alex Marquez yang menempati peringkat 2 dalam klasemen.
Pecco Bagnaia : Untuk Saat Ini Jangan Utak-atik Motor Saya!
Tahun lalu, Francesco Bagnaia berhasil memenangkan sprint race dan finis di posisi ke-3 di Mandalika. Meski demikian, juara dunia MotoGP 2 kali itu tidak menyebut trek Mandalika sebagai trek favoritnya. “Meskipun membalap di Indonesia sangat menyenangkan, trek ini tidak pernah benar-benar ‘bersahabat’ dengan saya. Selalu butuh kerja keras, dan semuanya akan bergantung pada bagaimana saya bersama tim menyesuaikan set-up terakhir kami di Mandalika,” ujar Pecco.
Murid Valentino Rossi itu kemudian menegaskan, “Itulah mengapa, penting untuk tidak ‘menyentuh’ motor untuk saat ini. Saya tidak ingin melakukan perubahan apa pun hingga hari Sabtu. Pertama, kami perlu memahami dengan tepat seperti apa kondisi trek, lalu kita melihat apa yang terjadi selanjutnya. Tapi saya cukup yakin usai balapan di Jepang.”
Apa target Pecco sekarang? “Sekarang, ketika posisi saya mentok di peringkat 2 dalam klasemen, saya akan berusaha untuk meraih hasil sebaik mungkin. Tapi itu juga berarti saya harus terus meningkatkan diri dan mencetak lebih banyak poin di balapan-balapan mendatang. Saya sangat respect terhadap Alex dan performanya. Meskipun dia mengalami beberapa masalah di Jepang, kita berbicara tentang selisih 66 poin dan ini akan menjadi pertarungan yang sulit,” jawab rider berusia 28 tahun itu.
Pecco mengalami banyak peningkatan usai tes Misano. “Faktanya, saya tidak akan bisa mengendarai motor seperti biasa tahun ini. Saya harus menunggu. Dan saat tes di Misano, ada solusi yang membantu saya mendapatkan kembali feel itu,” ungkap suami Domizia Castagnini itu.
Rahasia teknis Ducati dalam kebangkitan Pecco tentu saja tidak dibocorkan. Begitu juga dengan penyebab motor Pecco mengeluarkan asap pada main race hari Minggu di Motegi. Di Mandalika, dia menyebut masalah itu sebagai ‘hal kecil’ dan ada masalah dengan filternya. Dia menutup wawancara dengan mengatakan, “Situasinya aman dan yang terpenting saya tidak kena penalti.”
Jika Pecco berhasil menjadi runner-up musim ini, maka ini akan menjadi musim yang fantastis bagi Ducati. Setelah meraih triple crown dengan memenangkan juara dunia pembalap berkat Marc Marquez, juara dunia konstruktor, dan juara dunia tim MotoGP 2025, pabrikan asal Borgo Panigale itu akan merayakan peringkat 1-2 untuk pertama kalinya.
