RiderTua.com – Setelah Pecco Bagnaia sukses meraih kemenangan ganda di Jepang, Ducati (Davide Tardozzi) meminta maaf kepadanya dan mengatakan bahwa mereka terlambat memberikan solusi..mereka mengakui Ducati lambat memenuhi permintaan pebalap asal Piedmont itu…waduhh..
Francesco Bagnaia seakan melepaskan beban berat setelah memborong kemenangan di akhir pekan MotoGP di Jepang. Setelah 315 hari .. ia kembali meraih posisi teratas dalam balapan Sprint, pada hari Sabtu yang ia sendiri gambarkan sebagai hal yang berkesan…. Bukan hanya karena kemenangannya, tetapi juga berkat pole position dengan memecahkan rekor catatan waktu yang ia raih beberapa jam sebelumnya… Sebuah ke’lega’an yang mengakhiri periode panjang keraguan dan kekacauan yang dimulai sejak tes pramusim.
Ducati Akui Kesalahan: “Kami Terlambat Memahami Pecco Bagnaia”

‘Sapu bersih’ pertamanya musim ini membuktikan bahwa pebalap asal Italia itu benar. Jika motor Ducati Desmosedici GP25 miliknya bekerja sesuai keinginannya, ia bisa saja bertarung sejajar dengan Marc Marquez… Bagnaia tak pernah putus asa, dan ia juga tidak pernah hilang kepercayaan pada dirinya.
“Saya selalu bilang, kalau saya sudah merasa nyaman di atas motor lagi, saya bisa berebut kemenangan. Dan inilah buktinya..”
Perubahan besar datang setelah tes Misano.. Para teknisi yang mengerjakan motor merah dengan nomor #63 itu mengambil arah baru… “Hasil tes itu benar-benar membantu saya merasa nyaman lagi saat pengereman, saat memasuki tikungan, dan mengontrol motor,” jelas Pecco Bagnaia.

Feel atau sensasi yang sudah lama hilang telah kembali, dia kini mampu menyerang dengan percaya diri, tanpa rasa takut terjatuh di setiap tikungan. “Waktu saya memutuskan untuk mengambil posisi pole, saya berhasil melakukannya… Itu adalah apa yang dulu sudah saya pelajari dan biasa saya lakukan… dimana akhir-akhir ini menjadi sesuatu yang mulai saya lupakan,” katanya..
Solusi teknis datang hampir tak terduga Bukan dari GP24..Tapi dari komponen yang sebelumnya dianggap gagal… “Sebenarnya kami mengganti bberapa part (komponen) yang dulu tidak berfungsi dalam kondisi lain, tetapi berfungsi baik dalam tes Misano maupun di sini (Motegi),” lanjut juara MotoGP dua kali itu.
Sejujurnya, ia menambahkan… “Mungkin karena terpaksa (kepepet), part itu akhirnya mulai bekerja dengan baik lagi.”
Menemukan penjelasan logis memang tidak selalu mudah, tetapi ia menegaskan bukan karena kembali pakai parst (suku cadang) versi 2024 untuk mendapatkan kembali rasa percaya diri dengan Desmosedici. “Komponen ini juga dipakai oleh Marc Marquez. Tapi mengapa sekarang bisa berfungsi? Itu sesuatu yang tidak bisa saya jelaskan,” kata Pecco yang juga heran, kok sekarang bisa jadi berfungsi?

Keterlambatan ini Tanggung jawab Ducati? Haruskah Ducati mendengarkan masukan Pecco lebih awal terkait perubahan tersebut? “Kami memang bekerja ke arah yang sama.. tapi seharusnya kemenangan ini tentu bisa datang lebih cepat,” tambah murid VR46 Academy tersebut.
“Kalau saja saat tes Jerez kami bisa menemukan solusi ini mungkin jalannya musim akan sama sekali berbeda. Tetapi ya sudahlah…akhirnya masalah terselesaikan pada 6 balapan tersisa..atau enam seri sebelum akhir musim..” terlambat sih karena gelar sudah dikunci lebih awal..

Kini, posisi runner-up menjadi target Pecco, dengan lima balapan tersisa. Pencapaian ini sulit, tetapi bukan tidak mungkin. “Meskipun selisih poin kami 66 poin (dengan Alex), target saya adalah memberikan yang terbaik… Saya berharap bisa tiba di Indonesia dengan semangat bertarung seperti yang saya lakukan di sini dan mencoba bersaing dengan Alex, yang merupakan lawan utama (perebutan posisi runner-up) saat ini,” tambahnya..
Kebahagiaan yang luar biasa dirasakan di garasi Ducati di akhir GP Jepang. Manajer tim Davide Tardozzi mengakui bertanggung jawab dan adanya kesalahan dari para insinyur Ducati dalam menemukan solusi yang tepat untuk motor Bagnaia.

“Kemenangan Pecco sama berharganya dengan gelar Juara Dunia Marc…. Bisa melihat Pecco kembali kompetitif adalah kebahagiaan bagi semua orang di Ducati,” katanya kepada media Sky Sport MotoGP.
“Sayangnya, kami terlalu lama menyadarinya… Pecco selalu mengatakan hal yang benar.. memberi masukan yang tepat.. tetapi sayangnya kami terlambat. Namun, rasa percaya dan kerjasama di kedua belah pihak tidak pernah hilang,” pungkasnya..
Kalau Pecco tidak percaya dengan tim mungkin dia akan pindah..ke Aprilia mungkin, gantikan Martin yang dulu ingin pindah ke Honda.. haha.com
ya tunggu saja di lima race berikutnya jgn gembira dlu.
marquez kalah dari pecco kemarin bukan berarti marquez tdk mampu mengalahkan pecco tapi marquez pilih main aman demi gelar juara dunia yg ke 7x nya
Awal musim Opa Tar ngomong motornya sama persis.
Tengah musim Opa Tar ngomong motonrya beda dikit sesuai keinginan pembalap.
Masuk akhir musim Opa Tar ngomong teknisi terlambat ksi solusi atas masukan Pecco lalu minta maaf setelah balapan sisa 6 seri dan juara dunia sudah di ambil MM93.
Jadi apa Pecco dikudeta Ducati demi MM93 ???