RiderTua.com – Meski banyak mobil baru yang dirilis, mobil bekas masih punya peminat di Indonesia sepanjang semester pertama tahun ini. Disebutkan penjualannya meningkat 26 persen, jauh lebih tinggi dari penjualan mobil baru yang malah menunjukkan sebaliknya.
Pasar Mobil Baru Sudah Ramai, Tapi Penjualan Menurun
Mobil baru yang dirilis sepanjang tahun ini memang sudah meramaikan pasar roda empat di Indonesia. Hanya saja ini belum cukup untuk meningkatkan hasil penjualan yang didapatnya, dan ini sudah cukup menyulitkan produsen. Jelas dengan kondisi pasar yang tidak menentu, membuat penjualannya sulit untuk mencapai target penjualan tahun ini yang mencapai 900 ribu unit.

Sementara itu, mobil bekas (mobkas) masih banyak dicari sepanjang semester pertama, dengan puluhan ribu unit yang terjual selama periode tersebut. Dengan sekitar 15 ribu unit yang terjual. Hasil ini bahkan meningkat 26 persen dari tahun lalu di periode yang sama dengan 12 ribu unit, dan ini menjadi hasil yang cukup bagus bagi pasar mobkas. Sekaligus menjadi kabar bagus bagi penjual mobil ini.
Sebab di tengah kondisi pasar roda empat yang belum kondusif, mobkas masih menjadi pilihan konsumen yang tidak ingin membeli mobil baru yang harganya dianggap terlalu mahal. Dari banyaknya merek yang disediakan, Toyota tetap menjadi merek mobil yang paling banyak dicari di pasar mobil bekas, begitupun dengan merek lainnya seperti Daihatsu.

Kurang Laku?
Sementara itu, mobil listrik bekas belum menyumbang hasil penjualan yang begitu signifikan ketimbang mobil jenis lainnya. Apalagi model Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV yang punya harga jual kembali yang menurun drastis, sehingga membuat konsumen enggan membeli model bekasnya. Penyebabnya cukup bervariasi, tapi yang paling utama yaitu dari adanya garansi baterai yang sudah habis.

Memang cukup sulit untuk menjual mobil listrik di pasar mobil bekas. Sementara model barunya makin banyak dijual disini.






