RiderTua.com – Tidak seperti biasanya, Marc Marquez terlihat kesulitan dalam menjalani sesi pra kualifikasi Jumat sore di Motegi. Bahkan rider Ducati Lenovo itu sempat berada di posisi bawah dalam daftar time sheet. Namun dengan 2 menit tersisa, Marc berhasil melesat ke posisi ke-3 tertinggal 0,167 detik dari pembalap tercepat Marco Bezzecchi.
“Kami bekerja terlalu keras dan mencoba menyelesaikan semua masalah sekaligus. Terkadang kita harus melakukannya selangkah demi selangkah. Karena feel saya tidak perfect di pagi hari, kami mencoba terlalu banyak set-up di sore hari dan itu justru memperburuk keadaan. Menjelang akhir sesi, kami beralih ke set-up dasar dan saya membalap lebih baik dengan cara itu,” ungkap Baby Alien.
Marc Marquez : Banyak Crash! Dengan Meningkatnya Suhu, Trek Menjadi Licin dan Angin Juga Memperparah Keadaan

Banyak pembalap yang crash pada hari Jumat di Twin Ring Motegi seperti Marco Bezzecchi, Jorge Martin, Jack Miller, Franco Morbidelli dan juga adiknya Alex Marquez (gagal lolos langsung ke Q2 untuk pertama kalinya musim ini).
Marc Marquez menjelaskan, “Treknya terasa aneh. Di Misano cengkeramannya sangat tinggi dan di sini gripnya juga tidak buruk. Namun motornya terasa sangat aneh di bagian akhir fase pengereman. Itulah sebabnya ada begitu banyak crash pada hari Jumat, sesuatu yang jarang terjadi dalam kondisi kering. Mungkin ini ada hubungannya dengan suhu. Saat suhu naik, balapan menjadi lebih sulit karena trek menjadi lebih licin. Lalu angin juga memperparah keadaan. Biasanya Motegi tidak sepanas ini.”

Jika Marc unggul 3 poin dari Alex Marquez di Jepang, rider berusia 32 tahun itu akan dinobatkan sebagai Juara Dunia MotoGP lebih awal. Target ini jelas menjadi prioritas utama baginya, terlepas hasil yang bisa diraihnya pada race hari Minggu.
“Jika saya memenangkan gelar maka pada hari Senin tidak ada yang akan bertanya, saya finis di posisi berapa dalam balapan. Meraih gelar juara dengan kemenangan balapan sangatlah sulit. Memang, saya sudah pernah 3 kali melakukannya sebelumnya. Namun cara berkendara saya berbeda dalam situasi seperti ini,” jelas juara dunia MotoGP 6 kali itu merujuk pada gelar dunia yang diraihnya di Motegi pada 2014, 2016 dan 2018 saat bersama Honda.

Kemudian Baby Alien menambahkan, “Pada 2019 di Thailand, sepanjang balapan saya tertinggal di belakang Fabio Quartararo padahal sebenarnya saya memiliki kecepatan yang lebih baik. Itulah mengapa saya bersaing ketat melawannya hingga akhir.”
“Di Motegi, kecepatan saya terlihat bagus tetapi pembalap lain sangat dekat dengan saya. Jadi saya lebih memilih untuk mengamankan gelar juara, terlepas berapa pun posisi saya di garis finis. Saya akan memberikan yang terbaik, tetapi fokus saya bukan pada balapan ini. Saya hanya ingin finis di depan Alex dan mencetak 3 poin lebih banyak darinya. Dengan begitu, kami akan punya cukup waktu untuk bersaing di balapan-balapan berikutnya,” pungkas Marc Marquez.
