RiderTua.com – Bak dua sisi koin yang berbeda, itulah penggambaran karakter Franco Morbidelli di dalam dan di luar lintasan yang sangat bertolak belakang. Rider VR46 Ducati itu bisa benar-benar lepas kendali di trek namun di luar trek dia tampil sangat tenang. Saat diwawancarai, dia duduk dengan santai seolah tidak ada yang bisa mengusik ketenangannya dan nada suaranya lembut saat berbicara.
“Ketika saya sedang fokus, saya justru bisa benar-benar rileks. Terkadang malah terlalu santai. Tapi itulah saya, susah dijelaskan,” ujar rider berusia 30 tahun itu.
Franco Morbidelli, di Dalam Lintasan ‘Raja Penalti’ Tapi di Luar Lintasan Tampil Bersahaja

Meski begitu, Franco Morbidelli mengingatkan bahwa dia juga manusia biasa. “Saya bisa marah, gugup, kadang terlalu bersemangat dan detak jantung saya bisa berdegup kencang. Tapi itu jelas, sesuatu yang tidak saya sukai. Jadi saya berusaha untuk tetap tenang, karena saya merasa lebih baik ketika melakukannya.”
Di lintasan balap, Franky merupakan ‘raja penalti’ musim ini. Dia beberapa kali diganjar hukuman karena menjadi penyebab pembalap lain jatuh. Bahkan sebelum GP Misano yang merupakan balapan kandangnya, dia mendapat peringkat keras dari Stewards FIM. Jika dia melakukan kesalahan sekecil apa pun dan kembali menjatuhkan lawannya, maka para pengawas balapan tersebut akan menindak tegas dengan menjatuhkan penalti drive-through kepadanya.

Namun di luar lintasan, dia tampak bersahaja. Tidak seperti kebanyakan pembalap MotoGP yang akun Instagram-nya dipenuhi foto-foto mereka dengan mengenakan pakaian desainer ternama di atas kapal pesiar mewah, Morbidelli tampak sangat rendah hati.
Morbido mengatakan, “Hidup saya benar-benar normal. Saya pria biasa dari Misano yang tinggal di tepi laut. Saya suka menghabiskan waktu bersama teman-teman, mengobrol tentang berbagai hal, olahraga, dan menikmati waktu bersama. Saya mengenal teman-teman saya sejak kecil.”

“Praktis kami tumbuh bersama karena saya pindah ke Tavullia saat berusia 10 tahun. Jadi, sejak kecil saya sudah mengenal semua orang dan masih memiliki teman-teman yang sama seperti dulu. Jadi, hidup saya sangat seimbang dan tenang. Mungkin saya adalah cerminan dari gaya hidup saya,” pungkas murid Valentino Rossi itu.