RiderTua.com – Setelah hasil buruk di MotoGP Misano, Pecco Bagnaia fokus pada tes hari Senin. Berbeda dengan rekan setimnya Marc Marquez yang menjajal berbagai swing arm dan membandingkan paket aerodinamis, Pecco menjalani program tes yang sangat berbeda.
“Penting bagi kami memanfaatkan hari ini tanpa mencoba komponen baru dan fokus pada apa yang sudah ada. Kami mengubah distribusi bobot motor dan menyesuaikan beberapa set-up, yang tujuannya untuk menemukan arah yang tepat,” ungkap rider asal Turin yang tinggal di Pesaro Italia itu.
Pecco Bagnaia : Kami Mengubah Distribusi Bobot Motor dan Mengubah Beberapa Set-up

Francesco Bagnaia berada di posisi ke-8 dalam time sheet gabungan di tes Misano, terpaut 0,5 detik dari pembalap tercepat dalam tes Pedro Acosta. “Dari sisi kecepatan, saya harus bilang bahwa saya kompetitif dan saya sangat cepat. Saya mencatatkan waktu terbaik saya dengan ban yang sudah dipakai 21 lap. Itu sesuatu yang belum bisa saya lakukan dalam beberapa balapan terakhir. Trek ini jelas sedikit membantu saya,” ungkap juara dunia 3 kali itu.
2 pekan kedepan, MotoGP akan memasuki tur Asia dan Australia. Mungkinkah balapan akhir pekan Pecco bisa lebih baik ketimbang di Eropa? “Saya tidak tahu, apakah kami bisa menyatukan semuanya di Jepang, karena kami masih perlu memahami situasinya dengan lebih baik. Tapi saya yakin, kami bergerak ke arah yang benar,” jawab murid Valentino Rossi itu.

Pecco melanjutkan, “Saya ingin tetap tenang dan saya yakin tim bekerja sangat keras sampai GP Jepang untuk membantu saya menemukan hal yang sama di sana, seperti yang kami tes hari ini. Jika kami bisa mencapainya, kami akan bisa bersaing untuk memperebutkan podium lagi. Kalau tidak, kami harus terus bekerja keras.”
Pada race hari Minggu di Misano, Pecco Bagnaia mengalami crash saat berada di posisi ke-7. Pada malam harinya, digelar rapat teknis panjang dengan Ducati. “Kami semua sepakat bahwa kami senang dengan crash itu, karena pada akhirnya saya sudah berusaha. Tentu saja crash memang tidak pernah baik, tetapi setidaknya kami ikut bersaing dalam balapan dan saya sukup dekat dengan Fabio Di Giannantonio. Hasilnya lebih baik daripada saat sprint race,” jelas rider berusia 28 tahun itu.

“Namun pada rapat usai balapan, kami lebih banyak membicarakan tes. Kami mengesampingkan balapan dan akhir pekan, karena yang lebih penting adalah merencanakan jenis tes yang berbeda. Biasanya kami menguji komponen baru, tapi hasilnya tidak memuaskan di Aragon bahkan di Jerez malah nyaris tidak ada hasilnya. Kali ini yang lebih penting adalah fokus pada performa dan feel saya di atas motor, hasilnya luar biasa,” pungkas Pecco.