RiderTua.com – Dua pembalap tim pabrikan Honda Joan Mir dan Luca Marini berhasil membawa RC213V menempati posisi ke-6 dan 7 pada pra kualifikasi hari Jumat MotoGP Misano. Bedanya, Mir sempat terlempat dari motornya di menit-menit terakhir sedangkan Marini seperti biasa mulus tanpa insiden hingga sesi berakhir.
“Motornya bekerja sangat baik sejak pagi hari. Semua pembaruan yang dilakukan Honda memberikan dampak positif. Yang terpenting adalah saya menikmati saat mengendarainya. Itu tidak berarti semuanya sempurna. Kami masih memiliki banyak hal yang harus diperbaiki untuk menghadapi hari Sabtu agar motor mengalami peningkatan motor lebih lanjut,” ungkap Marini.
Luca Marini: Para Pembalap Ducati Bisa Mengerem 10 Meter Lebih Lambat, Itu Mustahil Bagi Kami

Untuk pertama kalinya Luca Marini menggunakan aerodinamika baru di Misano dan dia terkesan dengan peningkatan tersebut. “Kami menguji aerodinamika baru terakhir kali di Barcelona, dan ternyata hasilnya juga bagus di sini. Motornya telah banyak berubah sehingga kami sekarang bisa melepas spoiler besar di bagian belakang, dan itu sangat membantu. Mengenai winglet di sisi samping, saya masih belum yakin. Di tikungan cepat seperti tikungan 11 dan ke-12, tekanan downforce-nya sangat besar sampai saya merasa sudah mencapai batasnya,” ungkap rider asal Urbino Italia itu.
Ada hal menarik dari RC213V milik Marini. Motornya dilengkapi dengan 2 jenis swing arm yang berbeda. Satu motor menggunakan suspensi belakang karbon, satu motor lainnya menggunakan aluminium. “Intinya, swing arm karbon memberi keuntungan saat masuk tikungan sementara swing arm aluminium meningkatkan akselerasi saat keluar tikungan. Kami sedang mencoba mengembangkan swing arm karbon yang mampu melakukan keduanya. Pada akhirnya swing arm karbon punya keunggulan bobot yang lebih ringan,” jelas rider berusia 28 tahun itu.

Kemudian Marini mencoba menganalisa, “Kelemahan terbesar kami ada dalam time attack. Itu buruk, karena tanpa hasil yang baik di kualifikasi, sangat sulit bisa tampil apik dalam balapan. Saat time attack para pembalap Ducati bisa mengerem 10 meter lebih lambat di tikungan mana pun. Kemudian motor dikendalikan dengan cara yang sama dan melibas tikungan dengan cara yang sama. Kecepatan mereka hampir secara keseluruhan didapat melalui bagian depan dengan ban soft, bukan dari akselerasi bagian belakang saat keluar tikungan.”
Terkait motornya sendiri, Maro menjelaskan, “Di sisi lain, mustahil bagi kami untuk mengerem 10 meter lebih lambat karena fase masuk tikungan tidak lagi berfungsi dan akhirnya justru melebar. Ini artinya, untuk memangkas waktu kita harus menikung secara agresif dan lebih efektif di titik itu tetapi saat pengereman kita tidak bisa memangkas waktu.”

Jika dilihat dari daftar top speed, Marini berada di peringkat 2 diapit dua pembalap KTM Brad Binder dan Pedro Acosta.