RiderTua.com – Setelah hadir di MotoGP Brno, CEO KTM Gottfried Neumeister kembali hadir di paddock MotoGP di Barcelona. Seperti diketahui, balap roda dua bukanlah hal baru bagi sang CEO. Sebagai teman sekaligus partner bisnis mendiang Niki Lauda (mantan pembalap F1 asal Austria), dia pernah merasakan langsung dunia pararel antara bisnis dan balap sekaligus. Sejak menjabat sebagai pimpinan tertinggi dari pabrikan yang bermarkas di Wina tersebut, dia secara bertahap mulai menyelami kegiatan motorsport KTM.
Neumeister terlihat menghindari publikasi ketika kunjungan perdananya di Brno. “Kunjungan saya ke Brno bukan untuk menjadi sorotan. Kehadiran saya itu dimaksudkan sebagai waktu bagi saya untuk fokus pada tim. Saya berkomunikasi secara intensif dengan mereka untuk mengembalikan rasa aman dan stabilitas,” ungkapnya.
CEO KTM Gottfried Neumeister : Saya Diundang Tim untuk Selalu Hadir di Setiap Balapan MotoGP Sebagai ‘Jimat’ Keberuntungan

Neumeister menambahkan, “Butuh waktu hampir 11 bulan sebelum saya bisa menghadiri MotoGP untuk pertama kalinya. Sebelumnya, saya harus mencurahkan seluruh energi saya untuk memastikan stabilitas dan kelangsungan perusahaan. Di Brno segalanya tampak baik dari perspektif olahraga dan tim dengan senang hati mengundang saya untuk hadir ke semua balapan berikutnya sebagai ‘jimat’ keberuntungan.”
“Namun dari pengalaman saya dengan proyek MotoGP, kami tidak bisa menyebutnya keberuntungan. Kami melihat bahwa jika kita membiarkan tim bekerja dengan tenang dan tidak menyesuaikan terlalu banyak hal sekaligus, maka hal ini akan membuahkan hasil yang konsisten dalam langkah-langkah kecil namun pasti dan kami sekarang mengalami peningkatan yang berkelanjutan ini. Ini bukan hal yang luar biasa,” imbuh suksesor Stefan Pierer itu.

Neumeister sengaja menjauh atau tidak ikut campur dalam urusan pengambilan keputusan besar terkait proyek balap KTM. “Tujuannya adalah membangun ketenangan dan kepercayaan diri. Saya dengan antusias berdiri di pinggir lintasan dan siap membantu semua orang, tetapi tim membutuhkan kebebasan untuk bekerja dan tidak perlu mengkhawatirkan hal lain. Saya tidak hanya memikirkan para pembalap. Ini tentang kepercayaan diri dan dukungan untuk setiap individu di tim,” jelasnya.
Neumeister menjabat sebagai CEO tunggal sejak akhir Januari 2025. Dia berkomitmen untuk memastikan KTM membangun kemampuannya sendiri, baik sekarang maupun di masa depan. “Kami melihat betapa kuatnya KTM pada musim dingin lalu. Meskipun mengalami pemotongan anggaran yang drastis, KTM masih mampu berkompetisi di Reli Dakar dan menang bersama Daniel Sanders dalam situasi seperti ini! Itu membuktikan betapa hebatnya KTM. Dan pengalaman ini bagaikan bintang utara, menambah kepercayaan diri kami,” ungkapnya.

Neumeister melihat hal ini sebagai ‘urat nadi’ perusahaan sekaligus pembenaran atas aktivitas balapnya. “Kami semua yang berada di perusahaan sepakat bahwa kami ingin menjadi yang terbaik. Dan tindakan kami di masa depan harus sejalan dengan hal ini. Keterlibatan kami di kelas utama hanya masuk akal untuk membuktikan bahwa KTM mampu menghadirkan salah satu teknologi terbaik di dunia,” ujarnya.
“Musim masih panjang, tetapi kami sedang dalam perjalanan dan hanya terpaut beberapa poin dari peringkat 2 di peringkat konstruktor,” pungkas Neumeister merujuk pada situasi terkini kedua tim KTM MotoGP.

Setelah penampilan gemilang Enea Bastianini (finis ke-3 dalam race utama) dan Pedro Acosta (finis ke-4 dalam sprint) di Barcelona, KTM hanya tertinggal 2 poin dari Aprilia dalam klasemen konstruktor. Di GP San Marino akhir pekan ini, KTM berpeluang besar kembali menekan Ducati dan Aprilia.