RiderTua.com – Setelah duel sengit melawan dua rekannya sesama KTM Pedro Acosta dan Brad Binder, Enea Bastianini finis di posisi ke-5 dalam sprint race Barcelona. Di garis finis dia kalah hanya 0,045 detik dari Acosta yang akhirnya finis ke-4. “Balapan yang hebat dan pertarungan yang luar biasa. Kami memberikan balapan yang bagus,” ujar rider tim Tech3 KTM itu, yang tertinggal 0,513 detik di belakang pemenang Marc Marquez (Ducati).
Start dari posisi ke-7, Bestia mengalami masalah di lap-lap pembuka. “Dengan tangki penuh, saya tidak bisa memacu sekuat yang saya inginkan selama 2 atau 3 lap pertama. Setelah itu, ritme saya jauh lebih baik,” jelas rider berusia 27 tahun itu.
Enea Bastianini : Selalu Sulit Melawan Motor yang Sama Karena Kekuatan Kami Sama

Enea Bastianini menyesali kesalahan yang dibuatnya di sektor terakhir, saat dia membukukan fast lapnya yang membuatnya kehilangan posisi start yang lebih baik. “Tanpa kesalahan itu, saya mungkin akan start dari baris kedua. Tapi ketika kita hanya terpaut 0,1 detik dari posisi ke-5, hasil itu masih cukup baik,” kata pebalap asal Rimini itu.
Bastianini mengaku bahwa duelnya melawan Pedro Acosta sebagai pertarungan yang sulit, terutama karena mereka berdua menggunakan motor yang sama. “Selalu sulit ketika melawan motor yang sama karena kami memiliki kekuatan yang sama. Dan Pedro sangat late braking. Di lap terakhir, dia berhasil menutup semua celah,” ungkap Bestia yang kesulitan menemukan cara untuk menyalip Acosta.

Meskipun ketiga pembalap KTM tampil mengesankan dalam sprint di Barcelona, Bestia mengungkapkan bahwa mereka masih memiliki beberapa PR yang harus diselesaikan. “Masalahnya tetap sama. Kami masih kekurangan ‘sesuatu’ dalam hal menikung, kami harus mengandalkan pengereman dan akselerasi. Itu area yang paling perlu kita tingkatkan,” jelasnya.
Selain itu, Bestia juga memperkirakan bahwa keausan ban akan jauh lebih tinggi pada race hari Minggu dibandingkan balapan tahun lalu. Ini artinya akan ada semacam ‘pertarungan untuk bertahan hidup’ dalam balapan jarak jauh.

Terkait gaya balap dari rekan-rekan sesama KTM terutama Brad Binder, sambil tersenyum Bestia mengatakan, “Brad berkendara dengan cara yang berbeda. Dia lebih banyak duduk di atas motor, gayanya memang aneh. Tapi dengan gaya itu terkadang dia sangat cepat. KTM memungkinkan berbagai gaya seperti gaya balap saya maupun Brad. Tapi ketika kami memeriksa data, justru gaya Brad yang terlihat aneh.”
BTW, terkait pemilik baru tim Tech3 mulai 2026, Bestia tidak mau memberikan komentar apapun. Usai sprint di Barcelona, Bestia berada di peringkat 15 dengan 68 poin dalam klasemen hanya terpaut 1 poin dari rekan setimnya Maverick Vinales yang finis ke-17 dalam sprint.
motor sama skill nya pun setara jd meskipun motornya sama jika hasilnya beda berarti skill lah yg bisa membedakan