RiderTua.com – Jorge Martin mengalami crash di lap pertama pra kualifikasi Jumat sore di Red Bull Ring. Rider pabrikan Aprilia itu mengatakan, “Saya baik-baik saja dan saya lega tidak terjadi apa-apa. Sebelum Brno, saya meminta Alpinestars untuk mengurangi tekanan pada kantung udara karena saya khawatir airbag itu akan melukai tulang rusuk saya jika mengembang. Sekarang saya tahu, semuanya baik-baik saja. Saya minta maaf kepada tim karena motor saya rusak parah dalam crash itu.”
Pada akhirnya Martin hanya menempati posisi ke-16 tertinggal 0,9 detik dari pembalap tercepat Marc Marquez. Sementara itu, secara mengejutkan rider tim Trackhouse Raul Fernandez menjadi pembalap RS-GP tercepat dengan menempati posisi ke-5 tertinggal 0,402 detik yang mengesankan. Di sisi lain, rekan setimnya Marco Bezzecchi hanya berada di posisi ke-18.
Jorge Martin : Motor ini Masih Terasa Asing Bagi Saya

Terkait Marco Bezzecchi, Jorge Martin mengatakan, “Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan Marco. Bagi saya, crash itu membuat saya kehilangan semua kepercayaan diri yang sebelumnya saya bangun di Brno dan di sini. Kepercayaan diri hilang terutama terasa saat memasuki tikungan. Motor ini masih terasa asing bagi saya. Saya tidak bisa merasakan ban depan, saya tidak tahu apakah roda depan akan tergelincir hilang grip atau motornya yang slide (ngesot)…”
Lebih lanjut Juara dunia MotoGP 2024 itu menjelaskan, “Saya butuh waktu untuk mengembangkan set-up dasar. Setiap kali saya keluar pit motornya terasa berbeda, karena saya masih harus mencari tahu apa yang saya butuhkan. Tapi itu bagian dari prosesnya. Dalam beberapa tahun terakhir, saya memiliki feeling yang bagus di trek ini dan semuanya terasa mudah bagi saya. Tapi sekarang semuanya sulit. Saya harus percaya diri dengan pendekatan saya dan pada diri saya sendiri.”

“Saya tidak bisa menemukan alur yang baik dan terus-menerus merasa seperti saya memaksa motor terlalu keras. Potensi motor ini dan potensi saya sendiri, jauh lebih tinggi. Kami hanya perlu menyatukannya. Mungkin saya terlalu memaksa di bagian lintasan yang sebenarnya motor ini kurang bagus, begitu pula sebaliknya. Dengan data dari Marco dan Raul, seharusnya kami bisa menemukan beberapa area di mana saya bisa lebih cepat.”
“Di beberapa bagian trek saya menjadi pebalap Aprilia tercepat, tapi di bagian lain saya justru paling lambat. Pagi ini saya mencoba set-up setang yang berbeda, mencoba hal-hal yang biasa dilakukan di pramusim. Saya berusaha memberikan komentar sejelas mungkin, agar kami dapat menemukan set-up dasar dengan cepat. Namun terkadang saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya butuh lebih banyak putaran dan harus menjalaninya seolah-olah itu adalah tes dan itu tidak mudah. Yang penting adalah fokus pada kemajuan bukan pada hasil. Jika feel saya bagus, hasil baik akan datang dengan sendirinya,” pungkas rider asal Madrid Spanyol itu.