RiderTua.com – Di pertengahan musim 2024, secara mengejutkan Fabio Quartararo menandatangani perpanjangan kontrak dengan Yamaha berdurasi 2 tahun (2025 dan 2026) di tengah spekulasi kabar bahwa dia akan meninggalkan Yamaha karena rasa frustrasinya terhadap M1 yang semakin tidak kompetitif.
Kemudian diketahui bahwa Yamaha berani memberikan gaji selangit yakni mencapai 12 juta Euro (Rp 204 miliar) per tahun kepada juara dunia MotoGP 2021 itu agar dia mau bertahan, dan pabrikan berlogo garpu tala itu berjanji akan menyediakan motor kompetitif untuknya tahun depan dan El Diablo mempercayai proyek Yamaha tersebut.
Fabio Quartararo : Kedepannya Saya Ingin Motor yang Siap Menang Sejak Balapan Pertama, Gaji Nomor 2? Kayak Marc Marquez Donk!
Namun sayangnya, meskipun Fabio Quartararo meraih 4 pole position dan dua kali podium di paruh pertama musim 2025 faktanya Yamaha menjadi juru kunci dalam klasemen konstruktor bahkan berada di bawah Honda.

Ketika Quartararo ditanya, apakah dia mau mengikuti jejak Marc Marquez meninggalkan kontrak bernilai fantastis demi mendapatkan motor yang lebih kompetitif? “Kita lihat saja nanti. Pada akhirnya, saya selalu ingin mengutamakan aspek olahraga tapi secara finansial juga jangan sampai dibodohi. Ke depannya, saya akan mengutamakan sisi olahraga,” tegasnya.
Marquez memiliki kontrak dengan Honda hingga musim 2024, tetapi dia membatalkan kontrak setahun lebih awal untuk pindah ke tim Gresini Ducati. Akibat keputusan beraninya ini, juara dunia 8 kali itu rugi puluhan juta euro. Namun Baby Alien tak menyesalinya karena satu-satunya yang diinginkannya adalah kembali menang.
Saat ini Quartararo adalah pembalap dengan gaji paling gede di grid MotoGP yang tidak akan mampu ditandingi oleh tim manapun. Namun dia mengklarifikasi bahwa keputusannya untuk tetap bersama Yamaha tidak sepenuhnya semata-mata karena gaji besar, tetapi kesempatan untuk memimpin sebuah proyek. Sesuatu yang lain waktu tidak akan cukup, karena dia menargetkan motor pemenang sejak hari pertama.

Rider berusia 26 tahun itu menegaskan, “Perpanjangan kontrak bukan hanya demi uang, tetapi juga demi proyek dan demi masa depan. Saya tidak menginginkan proyek melainkan motor yang sudah siap, yang bisa saya kendarai dan yang bisa saya perjuangkan untuk menang sejak balapan pertama.”
Mantan rekan setimnya Maverick Vinales mengakhiri kontraknya dengan Yamaha setahun lebih awal. Sejak saat itu, rider Spanyol itu mengaku menyesal tidak bertahan di Yamaha untuk musim 2022 dan juga menyesal telah menolak tawaran dari Ducati untuk menjadi rekan setim Andrea Dovizioso pada musim 2019–2020.
Namun Quartararo tak ingin seperti Vinales, karena menurutnya setiap pembalap harus mengikuti jalannya masing-masing. “Setiap orang punya caranya masing-masing dan saya tidak mau ambil pusing dengan hal-hal semacam itu. Saya selalu meminta nasihat dari keluarga dan orang-orang terdekat saya, tetapi kita harus melakukan apa yang kita rasakan. Banyak orang menyarankan saya untuk pergi ke sini atau ke sana. Tetapi jika saya ingin tetap di sini, meskipun itu kesalahan besar, saya yang memutuskan. Dan jika saya memutuskan ingin pindah, saya tidak akan menyesalinya,” pungkas rider asal Prancis itu.