RiderTua.com – Bro & Sis sekalian, Yamaha memperingatkan Liberty (pemilik baru MotoGP) bahwa MotoGP tidak boleh meniru model teknis Formula 1. Seentara MotoGP bersiap menghadapi perubahan regulasi besar berikutnya pada tahun 2027, Yamaha dengan tegas menyatakan sikapnya: mereka tidak ingin kejuaraan ini mengikuti jejak Formula 1 dalam hal pengelolaan aturan teknis.
Yamaha Ingatkan: MotoGP Tak Bisa Asal Tiru F1
Paolo Pavesio, bos tim resmi Yamaha MotoGP, menyatakan bahwa mempertahankan siklus regulasi lima tahun saat ini merupakan syarat minimum untuk memastikan keberlanjutan investasi di kejuaraan ini.

“Jika kita lihat semua pihak yang terlibat dalam membangun tontonan ini, mereka yang paling banyak berinvestasi adalah pabrikan,” ujar orang Italia itu.
Saat ini MotoGP memakai sistem kontrak lima tahun antara Dorna dan pabrikan, dengan regulasi teknis yang stabil selama periode tersebut. Secara teori, dengan hal ini biaya bisa terkendali, tetapi munculnya sistem aerodinamika dan pengatur tinggi-rendah motor telah melipatgandakan investasi yang diperlukan, tanpa meningkatkan kualitas tontonan secara signifikan.
Di Formula 1, terdapat juga siklus regulasi, tetapi dengan satu perbedaan utama: penyesuaian dalam siklus tersebut diperbolehkan diubah ditengah jalan, seperti larangan khusus, penutupan celah regulasi, atau pembatasan yang bersifat mendadak. Dengan Liberty Media yang kini mengendalikan kedua kejuaraan tersebut, kemungkinan MotoGP mengadopsi pendekatan F1 yang lebih intervensif (lebih aktif ikut campur).

Namun Pavesio tidak setuji dengan pendekatan seperti F1 untuk MotoGP … “Regulasi yang stabil merupakan fondasi yang diperlukan untuk investasi berkelanjutan dan menciptakan tontonan. Memang saat ini sudah ada mekanisme MSMA untuk menyesuaikan hal-hal tertentu, tetapi platform lima tahun mutlak dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan,” jelasnya.
Pimpinan tim Yamaha itu juga membela semangat kolaboratif antara para pabrikan… “Saat membuat aturan kami bekerja sama layaknya rekan tapi sebagai pesaing di lintasan. Semangat itu harus dipertahankan agar olahraga ini menang, dan juga agar investasi yang kami keluarkan tetap masuk akal,” jelasnya..
Pavesio juga menyoroti bagaimana regulasi 2027 yang akan datang telah dirancang dan bagaimana konsesi telah diterapkan untuk membantu pabrikan yang tertinggal sebagai contoh positif.
Karena itu, ia mengingatkan agar tidak terjebak dalam siklus perubahan yang konstan alias terlalu sering berubah “Ya, memang ada banyak kesamaan antara F1 dengan MotoGP sebagai olahraga. Namun, jangan lupa anggaran antara mobil dan motor sangat jauh berbeda.”
Peringatan Yamaha datang di saat yang krusial bagi masa depan MotoGP, tepat ketika Liberty Media ingin menerapkan gaya F1 yang sukses ke MotoGP. Namun, tidak semua orang siap menerima pendekatan yang sama… Dimulai dengan Yamaha.