RiderTua.com – Romano Albesiano secara mengejutkan pindah dari Aprilia ke Honda untuk 2025. Mantan Direktur Teknis Aprilia itu dianggap sebagai salah satu tokoh kunci di balik perkembangan RS-GP yang sudah menunjukkan kekuatan performanya dalam beberapa tahun terakhir.
“Saya sendiri tidak pernah menyangka akan mengambil keputusan ini. Rencana awal saya sebenarnya adalah, bekerja di perusahaan tempat saya bekerja selama beberapa tahun lagi lalu pensiun. Namun kemudian saya menerima telepon dari Honda. Itu benar-benar menarik bagi saya. Saya mempertimbangkannya. Itu tawaran yang bagus dalam banyak hal, termasuk bagi saya pribadi. Kalau melihat isi tawarannya, itu keputusan yang mudah bagi saya. Bagi kami para penggemar motor, merek Honda adalah legenda yang luar biasa,” ungkap bos asal Italia itu.
Romano Albesiano : Selama Ini Pabrikan Jepang Mengesampingkan Pengembangan Aerodinamika

Romano Albesiano dikenal memiliki banyak keahlian, namun yang paling menonjol di bidang aerodinamika. Seperti yang diketahui, dari segi aerodinamis Honda masih kalah jauh jika dibandingkan dengan pabrikan Eropa. Dan Honda mengalami krisis ‘performa’ sejak kemenangan gelar terakhir Marc Marquez pada 2019.
Ketika Albesiano pertama kali bergabung dengan tim Honda, dia menjumpai cara kerja yang sama sekali berbeda dengan tempat kerjanya yang dulu. “Jujur, saya tidak punya ekspektasi khusus karena saya ingin melihatnya sendiri. Ternyata yang saya temukan benar-benar berbeda, organisasinya sangat berbeda begitu pula cara pendekatannya ketika menghadapi suatu masalah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Albesiano menjelaskan, “Mentalitas mereka dalam menangani masalah sungguh berbeda. Sudah ada beberapa diskusi yang sangat menarik. Orang Jepang memiliki pendekatan yang berbeda dibandingkan orang Eropa. Hal ini terutama terlihat dalam proyek-proyek terbaru, seperti pengembangan motor untuk musim 2027. Yang saya maksud bukan pada pengembangan teknisnya, melainkan bagaimana pekerjaan diatur dan bagaimana perusahaan dijalankan. Ini proses yang sangat menarik dan saya banyak belajar. Saya harap saya dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat.”
Albesiano memberikan perhatian khusus pada aerodinamika, area yang selama ini dikesampingkan oleh pabrikan Jepang. “Area ini sama sekali tidak diperhatikan. Pengetahuan tentang gaya-gaya yang bekerja pada motor sama sekali tidak ada. Fokus utama mereka adalah mengurangi hambatan angin dan memastikan pendinginan yang baik,” jelasnya.
Direktur Teknis Honda yang baru itu menambahkan, “Setelah itu, mereka mulai mencoba mengurangi downforce pada roda depan agar roda depan tetap menempel ke aspal. Pengembangan di bagian belakang motor sangat kompleks, tetapi pengaruhnya besar. Kini basis pengetahuan didalam perusahaan terus berkembang, dan kami semakin baik dalam menyatukan mekanika, dinamika berkendara, dan aerodinamika.”

Metode simulasi modern juga semakin penting dalam pengembangan motor. “Aerodinamika telah menjadi bagian yang sangat penting dalam pengembangan. Simulasi kini juga menjadi bidang yang sangat penting. Pabrikan kini dapat mensimulasikan pengendalian motor dengan lebih efektif. Simulasi ini memang belum 100 persen sempurna. Namun simulasi membantu mensimulasikan situasi tertentu, misalnya ketika traksi hilang,” jelas Albesiano.
Namun simulasi hanyalah jalan pintas menuju kesuksesan jika analisanya tepat. “Tantangannya adalah bagaimana menggabungkan semua data dan menghasilkan analisis terbaik. Dari situlah kita bisa menentukan konfigurasi terbaik untuk melakukan pengujian yang tepat. Simulasi membantu menentukan arah dasar pengembangan. Namun, kami harus memastikannya saat tes,” pungkas Albesiano.
Romano Albesiano dikenal sebagai salah satu ahli aerodinamika terbaik di paddock MotoGP. Hasil kerjanya mampu meningkatkan Honda RC213V secara signifikan selama pertengahan musim 2025. Pengaruhnya diperkirakan akan sangat terlihat pada motor 850cc untuk musim 2027 khususnya, dimana peran dan kontribusinya terhadap proyek ini akan benar-benar diuji.