Home MotoGP Marc Marquez Tetap Juara Meski Mengendarai Motor Aprilia..Tapi Siapa yang Bilang..?

    Marc Marquez Tetap Juara Meski Mengendarai Motor Aprilia..Tapi Siapa yang Bilang..?

    Marc Marquez - Aprilia
    Marc Marquez - Aprilia

    RiderTua.com – Dominasi Marc Marquez saat ini di kejuaraan MotoGP tercermin tidak hanya dari keunggulannya di klasemen, tetapi juga dari pendapat para tokoh penting di dunia balap.. Salah satunya datang dari mantan rivalnya di lintasan, juara dunia 250cc Marco Melandri, menganalisis dominasi pembalap kelahiran Cervera tersebut, di mana menurutnya superioritasnya tak diragukan, tak tergoyahkan meskipun mengendarai motor yang berbeda.

    Marc Marquez Tetap Juara Meski Mengendarai Motor Aprilia

    Dalam obrolannya bersama jurnalis Giovanni Zamagni, Melandri yakin bahwa Marquez akan memimpin kejuaraan meski mengendarai motor Aprilia. Ia menegaskan bahwa motor buatan pabrikan di Noale tersebut merupakan proyek yang solid, terbukti dari performa Marco Bezzecchi dan finis podium baru-baru ini, dan telah memantapkan dirinya sebagai satu-satunya pesaing nyata di antara dominasi pembalap Ducati di papan atas.

    Marco Melandri: Menang atau Kalah Valentino Rossi Tetap 'Menang'
    Marco Melandri – MotoGP

    Karena itu Melandri menganggap sangat mungkin bakat Marc cukup untuk membawa RS-GP ke puncak, dan menambahkan..  “Honda masih jadi motor terburuk di grid, saya tidak melihatnya berkembang seperti Yamaha. Menurut saya, Aprilia motor yang bagus, mesinnya sangat bertenaga”.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    “Bezzecchi mengendarainya dengan sangat baik, satu-satunya masalah Aprilia adalah motornya agak tidak stabil dan melaju di sirkuit seperti Assen, yang sangat cepat. Tapi motor ini memiliki cengkeraman, tikungan, dan pengereman yang baik, bukan motor yang bisa dibilang ‘kita harus mengulang semuanya’, mengerti maksud saya? Aprilia adalah satu-satunya motor yang berhasil menyusup di barisan Ducati.”

    Melandri menyoroti kesulitan yang dihadapi rekan setim Marquez saat ini, Pecco Bagnaia. Menurut mantan pebalap Italia itu, masalahnya bukan pada Ducati GP25, melainkan tekanan yang diberikan oleh kedatangan pebalap yang lebih kuat.

    Marc Marquez - Pecco Bagnaia
    Marc Marquez – Pecco Bagnaia

    “Kalau ada pembalap yang lebih cepat datang, akan memaksa kita untuk melaju lebih kencang lagi. Jika tidak bisa, kita mencoba berbagai cara, tetapi kita berisiko kehilangan arah,” jelas Melandri, yang percaya bahwa kesulitan sebenarnya bagi Bagnaia adalah rekan setimnya.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Ia menambahkan bahwa itu bukan hanya faktor psikologis, tetapi kenyataan di lintasan yang menyebabkan hambatan mental. “Mungkin Marquez memang lebih cepat, itu saja,” ujarnya.

    Melandri tidak kaget melihat Alex Marquez juga mampu mengunguli Bagnaia, mengingat bahwa sang adik telah dua kali juara dunia dan bahwa, dengan motor kompetitif GP24, ia membuktikan kemampuannya. “Jika tanpa Marc, Alex akan memenangkan hampir setiap balapan,” tegasnya.

    Marc Marquez - Casey Stoner - MotoGP
    Marc Marquez – Casey Stoner – MotoGP

    Marc vs Stoner: Siapa Lebih Jenius?

    Melandri membandingkan kejeniusan Marquez dengan pembalap lain yang pernah satu tim dengannya di Ducati, Casey Stoner. Meskipun menurutnya pembalap Australia itu memiliki kemampuan otomatis yang luar biasa dan melakukan apa yang perlu tanpa menyadarinya, hasil dari naluri murni, perbedaannya dengan Marc sangat jauh. “Jika Marquez,sadar betul akan semua yang dilakukannya di atas motor,” katanya..

    Kemampuan Marc mengendalikan motor secaras total (total control) ini, dipadukan dengan bakat bawaan, menjadikan Marquez seorang pembalap yang unik.

    Melandri menyimpulkan dengan kalimat yang menarik..”Sayangnya, Marc lebih sadar saat tidur dibandingkan dengan pembalap lain saat sedang berfikir…”

    Dia juga memberi contoh kecerdikannya balapan dengan swap-bike (flag-to-flag) di Brno beberapa tahun lalu, di mana ia sengaja memperlambat laju agar pembalap lain dapat menyalipnya dan dengan demikian dapat masuk pit tanpa terlihat.. hasilnya? dia mendapatkan keunggulan sepuluh detik…!

    Keunggulan ini, meskipun menjadi tontonan bagi para penggemar balap, menimbulkan risiko bagi kejuaraan. Jika yang menang itu-itu saja (monoton) balapan akan membosankan.. “Sejujurnya, itu adalah balapan yang sangat membosankan,” kata Melandri tentang GP Jerman.

    Bahkan Melandari melemparkan teori yang cukup provokatif: bahwa Marquez bahkan mungkin sengaja melakukan kesalahan di tikungan pertama (pura-pura melebar). “Di tikungan pertama, Marquez sengaja membuat kesalahan, karena ia tidak benar-benar melebar,” ujarnya, yang menyiratkan bahwa ia melakukan itu untuk mencoba membuat balapan tidak monoton dan lebih hidup…

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    3 KOMENTAR

    1. Saya sependapat dgn Melandri soal Mark “sengaja melebar” ditikungan pertama GP Jerman….agar balapan jadi lebih menegangkan dgn adanya kejar2an krn kalau dr awal Mark melaju sendirian maka MotoGP jadi tidak menarik. Mark memang nakal.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini